SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Notaris Edhi Susanto SH. MH dan Feni Talim SH (berkas terpisah) dituntut selama selama 2 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum Hari Basuki dari Kejaksaan Tinggi Jawa-Timur, keduanya dianggap terbukti bersalah melakukan pemalsuan surat
Dalam tuntutannya Jaksa Hari Basuki menyatakan kedua terdakwa dianggap melanggar pasal 263 ayat (1) dan pasal 263 ayat (2).
Baca Juga: Tempati Rumah Tanpa Ijin, Diadili
"Menuntut, supaya majelis hakim yang memeriksa perkara menjatuhkan pidana kepada terdakwa Eddy Susanto dan Feni Talim selama 2 tahun penjara, katanya diruang Garuda 2 PN Surabaya, Kamis (21/9).
Baca Juga: Diduga Lakukan Kejahatan Perbankan, Winarti BSM Bank BTPN Diadili di PN Surabaya
Atas tuntutan itu kuasa hukum terdakwa akan mengajukan pembelaan, "sidang berikutnya kami akan lakukan pledoi pak hakim, "ucap kuasa hukum terdakwa.
Selepas sidang kuasa hukum kedua terdakwa, Ronald Talaway mengatakan, Jaksa selama persidangan belum pernah membuktikan perbuatan konkret pemalsuan namun menuntut kedua klien saya pemalsuan surat dan menggunakan surat palsu dengan hukuman penjara 2 tahun, terkait tempus delicti dan locus delicti saja jaksa hanya mengira ngira tanpa dibuktikan.
Baca Juga: PN Surabaya Eksekusi Gudang Jalan Kenjeran
"Selebihnya terkait tuntutan tentu akan kami tanggapi dalam pledoi, bagian terpenting justru surat yang dianggap palsu justru sejalan dengan keinginan pelapor selaku penjual yaitu menjual tanah itu kepada pembeli dan peristiwa hukum mengenai penggantian cover sertifikat tidak sedikitpun merugikan penjual, "ungkap Ronald. Nbd
Editor : Moch Ilham