Kuwalahan Mendisiplinkan Warga yang Bandel

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 10 Jun 2020 22:09 WIB

Kuwalahan Mendisiplinkan Warga yang Bandel

i

Pos cek point PSBB  di exit tol Kebomas, Gresik. Pelaksanaan PSBB di Gresik dan Sidoarjo dianggap kurang berhasil. Tak heran, kasus Covid terus bertambah.

 

Masa Transisi di Gresik dan Sidoarjo

Baca Juga: Langgar Aturan Mendagri, Pemkab Sidoarjo Batalkan Mutasi 500 Pejabat

 

SURABAYAPAGI.COM - Pasca Pembatasan Sosila Berskala Besar (PSBB) berakhir, Kabupaten Gresik dan Sidoarjo mau tak mau harus siap menghadapi masa transisi menuju the new normal. Dua kepala pemerintah di daerah penyanggah Surabaya ini, kini sibuk membuat program-program mencegah serangan gelombang kedua Covid 19. Mampukah mereka mendisiplinkan warga yang selama ini kerap melanggar PSBB?

 Bupati Gresik Sambari Halim Radianto selaku ketua satuan gugus tugas Covid-19 telah menyiapkan kebijakan baru untuk mengisi masa transisi menuju era kenormalan baru. Yaitu, berupa konsep New Normal Life dengan disiplin Penegakan Protokol Kesehatan (PPK) yang ketat.

Kebijakan baru paska pelaksanaan PSBB tersebut akan dituangkan dalam peraturan bupati (perbup) sebagai landasan pelaksanaan pencegahan virus corona atau Covid-19 di wilayah Kabupaten Gresik.

Draf perbup sudah rampung tinggal diteken oleh Bupati Sambari. Namun sebelum diteken, perbup akan dievaluasi dan sinkronisasi di pemprov bersama Pemkot Surabaya dan Pemkab Sidoarjo.

Rencananya pengesahan perbup akan dilakukan bersamaan dengan penandatangan pakta integritas terhadap keseriusan masing-masing kepala daerah dalam pencegahan Covid-19. Acaranya akan digelar di Gedung Grahadi Surabaya, pada Kamis (12/6).

Menurut Bupati Sambari, gagasan tentang disiplin penegakan protokol kesehatan (PPK) telah dia sampaikan saat rapat bersama Gubernur Jatim beberapa waktu lalu. Gagasan ini banyak dipuji oleh berbagai kalangan, karena sebelum pelaksanakaan akan ada penandatangan pakta integritas para pimpinan daerah.

“Masing-masing kelompok masyarakat yang akan memberlakukan PPK ini harus menandatangani pakta integritas yang telah disiapkan oleh gugus tugas pencegahan Covid-19 Gresik. Mereka tak hanya menandatangani pakta integritas, tapi juga harus melaksanakan yang ada di dalam pakta integritas serta dukungan sarana prasarananya,” tandas Sambari saat memimpin rapat yang dihadiri seluruh anggota forkopimda dan para kepala OPD pemkab.

Sambari menyatakan pada New Normal Life dengan disiplin Penegakan Protokol Kesehatan (PPK) akan menguatkan check point di tingkat desa.

“Camat harus bertanggungjawab terhadap pelaksanaan check point ini. Camat boleh meminjam kendaraan pada pemkab dan melengkapi kendaraan dengan pengeras suara untuk terus menerus melakukan sosialisasi keliling desa dan tempat tempat keramaian di wilayahnya dengan memberikan himbauan tentang pencegahan Covid-19,” tegas Sambari.

Contoh beberapa kewajiban dalam pakta integritas di perusahaan. Misalnya, mereka harus melakukann rapid test, menerapkan physical distancing, menyediakan sarana prasarana untuk cuci tangan, meliburkan karyawan yang bersuhu tubuh di atas normal, memisahkan pintu keluar dan masuk karyawan, menyemprot setiap kendaraan yang masuk area perusahaan.

Saat melaksanakan ibadah karyawan harus menyiapkan tempat ibadah sendiri, kantin hanya untuk karyawan serta menempatkan makanan pada kotak, sopir kendaraan pengirim barang dari luar dilarang masuk area perusahaan dan harus diganti dengan karyawan perusahaan saat berada di lingkungan perusahaan, serta beberapa aturan sesuai situasi dan kondisi perusahaan.

 

Baca Juga: Dishub Jatim akan Luncurkan Bus Trans Jatim Luxuryi di Koridor Gresik - Sidoarjo

 Ruang Isolasi Dadakan

Sementara di Sidoarjo,  ruang hall Mal Pelayanan Publik Sidoarjo (MPP) yang berada di jalan lingkar timur Sidoarjo, sudah siap dijadikan sebagai ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di Sidoarjo.

Hal tersebut diketahui saat sidak yang dilakukan ketua gugus tugas penanganan Covid-19 Sidoarjo yang juga Wabup Nur Ahmad Syaifuddin, Rabu (10/6/2020).

Pada sidak ini, Wabup Nur Ahmad langsung melakukan pengecekan tiap ruang pasien covid-19 yang berjumlah 129 ruang dengan skat kain warna biru.

Sesekali Wabup berdialog dengan staff penanggung jawab ruang isolasi ini, untuk mengetahui kesiapan pengoperasian ruang isolasi ini.

Ditemui setelah sidak, pria yang akrab disapa Cak Nur tersebut mengatakan bahwa ruang perawatan pasien covid-19 di MPP sudah siap dioperasikan dan di launching pada Kamis (11/6/2020).

“Kita pastikan ruang isolasi ini sudah siap beroperasi dan merawat pasien covid-19. Hari ini kita sidak kesiapannya, bekerja sama dengan pasmar,” kata Wabup Nur Ahmad.

Baca Juga: Bupati Sidoarjo Tersangka Kasus Korupsi, Pj Gubernur Jatim Beri Tanggapan Tegas

Tenaga medis yang bertugas memberikan layanan di ruang isolasi itu, berjumlah 50 tenaga medis dari Pasmar 2 dan Dinkes, yang sebelumnya sempat diberangkatkan ke wisma atlit Jakarta.

“Pasmar 2 kita ajak kerja sama baik dokter, perawat dan sebagianya. Disitu nanti sebagai ruang isolasi,” ucapnya.

Wabup Cak Nur menambahkan, bahwa tidak semua orang bisa masuk di ruang isolasi MPP ini, bahkan dari pihak keluarga pasien sekalipun.

“Ini ruang steril. pasien OTG baik yang berada di rumah sakit dan OTG yang melakukan isolasi mandiri, nantinya bisa kita tarik kesini,” ungkap Wabup Nur Ahmad.

Wabup Nur Ahmad berharap, layanan kuratif isolasi pasien covid-19 ini, benar-benar disiapkan secara maksimal oleh pemerintah daerah.

Dengan begitu, maka secara kuantitas jumlah ruang-ruang perawatan akan bertambah, dan secara kualitas pasien sembuh juga akan terus bertambah.

“Pokoknya langkah papun demi kesehatan masyarakat Sidoarjo, akan kita tempuh,” tutup Wabup Cak Nur. Sg/did

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU