Laba Perusahaan Lab, saat Pandemi Capai Rp 1,2 T

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 02 Sep 2021 20:51 WIB

Laba Perusahaan Lab, saat Pandemi Capai Rp 1,2 T

i

Indriyanti Rafi Sukmawati.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta- PT Prodia Widyahusda Tbk (PRDA) pada semester I-2021 pertumbuhan pendapatan bersihnya meningkat 88,4% menjadi Rp1,2 triliun. Begitu pula, peningkatan laba bersih tercatat lebih dari 2000% menjadi Rp301,02 miliar secara year-on year.

Direktur Bisnis & Marketing PT Prodia Widyahusda Tbk Indriyanti Rafi Sukmawati mengatakan di awal tahun perencanaan PRDA memang lebih memfokuskan pada pemeriksaan non Covid-19. Selain itu PRDA juga mengedepankan layanan-layanan digital sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat serta pengembangan produk.

Baca Juga: Jelang MPLS 2023, SMP Tenggilis Jaya Surabaya Hanya Punya 1 Siswa

“Jadi itu semua yang sebenarnya memacu kita untuk bisa mencapai top line,” terangnya dalam 2nd Session Closing IDX Channel, Kamis (2/9/2021).

Menurut Indriyanti Rafi Sukmawati terkait penopang kesuksesan PRDA yakni pada layanan Covid-19, ia menjelaskan sejak 2020 hingga sekarang PRDA menyediakan pemerikasaan yang ditujukan untuk mendukung pemerintah dalam penanganan Covid-19. Seperti tes Swab PCR, tes Antigen dan pemerikasaan antibody.

“Sebelum orang melakukan vaksinasi khususnya bagi yang komorbid itu kan perlu mengendalikan komorbidnya sebelum vaksinasi. Oleh karena itu dalam layanan Prodia kita juga lakukan pemeriksaan itu. Begitu juga kita menyediakan pelayanan bagi masyarakat pasca vaksinasi,” katanya.

Sementara itu, kontribusi lain yang mendorong Prodia mencapai top line adalah layanan berbasis digital. Kata Indriyanti, transformasi digital sudah dimulai Prodia jauh sebelum terjadinya pandemi.

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

“Untuk hasil online kami, terjadi sangat signifikan terlebih disaat pandemi. Saya beri contoh, ketika pasien memeriksa kondisinya di Prodia, pasien tersebut tidak perlu lagi datang untuk mengambil hasil. Tapi mereka cukup melihat hasilnya melalui aplikasi. Artinya, layanan-layanan yang sudah disiapkan jauh sebelum pandemi, dengan adanya pandemi ini mengalami peningkatan yang cukup bermakna,” paparnya.

Indriyanti menambahkan dengan upaya pemerintah mendorong vaksinasi bagi masyarakat, angka kasus Covid-19 mengalami penurunan. Hal ini menjadikan Prodia optimis sampai akhir tahun bisa tetap tumbuh sesuai target. n

Sebelumnya, bisnis PCR juga disoroti banyak kalangan. Ketika kebutuhan akan tes COVID-19 meningkat demi keselamatan jiwa manusia, di situlah peluang besar muncul. Banyak pemodal banting setir membangun bisnis laboratorium dan klinik kesehatan.

Baca Juga: Awas Covid-19 Varian Kraken, Tingkat Penularannya Cepat

Mereka menawarkan jasa tes COVID-19, termasuk tes polymerase chain reaction (PCR), yang diklaim paling akurat mendeteksi virus SARS-Cov2. Dari hasil tes itu, gemerincing keuntungan terdengar begitu renyah. Indonesia Corruption Watch menaksir keuntungan dari bisnis tes PCR per Oktober 2020 hingga Agustus 2021 mencapai Rp 10,46 triliun.

“Jika kita mengkalkulasi jumlah spesimen yang diperiksa oleh lab dikalikan dengan tarif pemeriksaan paling tinggi, yakni Rp 900 ribu (baru dua minggu terakhir harga diturunkan), hasilnya kita melihat setidaknya ada perputaran uang dalam konteks pemeriksaan PCR itu sekitar Rp 23,2 triliun,” ungkap peneliti ICW Wana Alamsyah dalam sebuah konferensi pers daring, beberapa waktu lalu.erc, 02, lb

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU