Lagi, Prostitusi Online di Surabaya Terbongkar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 14 Mei 2020 22:14 WIB

Lagi, Prostitusi Online di Surabaya Terbongkar

i

Mucikari yang tertangkap unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya di salah satu hotel bintang 4 kawasan Gubeng, kemarin. Foto: SP/jemmi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Meski dalam kondisi pandemi virus Covid-19, ternyata tak membuat praktik prostitusi online mati. Justru praktik prostitusi online ini masuk ke beberapa hotel bintang empat di kawasan Gubeng Surabaya.

 

Baca Juga: Kapolrestabes Ajak Ratusan Tukang Becak Buka Bersama di Mapolrestabes Surabaya

Hal ini membuat unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya bisa mengendus praktik prostitusi online dengan menyamar sebagai peserta melalui jaringan aplikasi chat online. Modusnya, mereka menggunakan expo, yakni pameran / ekshibisi ala pekerja seks online yang dilakukan di satu tempat.

 

Dari kasus itu, sebanyak tujuh orang tersangka diamankan dan tujuh korban ikut untuk dimintai keterangan. Kelima tersangka sebagai mucikari tersebut yakni Edwin Mariyanto, Selvia Andriani, Dadan, Akmal Muyassar, warga Bandung, satu mucikari Edi Wiyono, warga Trenggalek. Sementara dua orang lagi tersangka Diah Nur Aini, dan Aziz Haryanto, warga Bandung juga berperan sebagai mucikari.

 

Mereka melakukan operasinya dari kota ke kota dengan sasaran kota besar di Indonesia. Beberapa pekerja seks komersial (PSK) dibawa dari Bandung. Beberapa lagi mereka merekrut dari kota yang disinggahi.

 

Baca Juga: Polrestabes Surabaya Siapkan 155.165 Personel

"Mereka ini berpindah-pindah, kalau sudah sepi mereka tutup lapak pindah kota lain," ujar Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Agung Kurnia Putra, Kamis (14/5/2020).

 

Ia mengungkapkan, prostitusi ini terungkap setelah Unit Jatanras menyelidiki adanya dugaan prostitusi via aplikasi pertemanan. Aplikasi yang digunakan adalah MiChat. Dari sini, polisi berhasil melacak keberadaan praktek prostitusi tersebut. Setelah itu dilakukan penggerebekan dengan menyamar sebagai pelanggan. Tujuh orang wanita diamankan dari hotel tersebut beserta mucikari yang menjajakannya.

 

Baca Juga: 8 Remaja Diduga Gangster Diamankan saat Hendak Konvoi

Untuk menyewa jasa prostitusi ini, mucikari menggunakan akun michat dengan nama-nama PSK dan fotonya. Pelanggan yang tertarik cukup chat kemudian diberi list harga. Jika deal, pelanggan tersebut harus mentransfer uang muka terlebih dulu. Setelah menunjukkan bukti baru diberi tahu lokasi eksekusinya di hotel tersebut. "Katanya biar aman mereka minta uang muka dulu. Ini untuk memudahkan mengatur jam bagi para pelanggannya, "tuturnya.

 

Tarif per malam lumayan tinggi. Untuk jasa ini dipatok harga Rp 5-10 juta. Layanan di bagi dua short time dan long time. Untuk uang muka tergantung kesepakatan mucikari dan pelanggan. Untuk pembagian uang, mucikari atau tersangka mendapat Rp 1-2 juta. Sementara korban mendapatkan sisanya. "Satu mucikari bertanggung jawab atas satu PSK. Ini masih kami lidik lagi kemungkinan ada jaringan lain," Pungkasnya. jem

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU