Lahan Perairan Sempit, Wali Kota Eri Bisa Panen 1,25 Ton Ikan Bandeng

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 12 Mar 2021 21:13 WIB

Lahan Perairan Sempit, Wali Kota Eri Bisa Panen 1,25 Ton Ikan Bandeng

i

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi panen 1,25 Ton Ikan Bandeng di Mangrove Wonorejo, Jum'at (12/3/2021).  SP/ALQOMARUDDIN.

 

Gunakan Sistem Silvofishery 

Baca Juga: Atasi Banjir dari Saluran Air di Seluruh Kampung

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya -  Kota Surabaya merupakan ibu kota Provinsi Jawa Timur yang mendapat julukan kota metropolitan. Sebagai kota metropolitan umumnya lahan perairan yang dimiliki terbatas atau sempit, akibat banyaknya lahan yang termakan oleh area perumahan. Uniknya Pemerintah Kota (Pemkot ) Surabaya bisa memanen sampai 1,25 ton ikan bandeng meskipun di lahan perairan yang sempit yakni hanya seluas 1 hektar.  Keberhasilan Pemkot Surabaya ini didapat hasil budidaya tambak melalui penerapan sistem silvofishery.

Sistem silvofishery yang diterapkan Pemkot Surabaya sendiri, yakni dengan menggabungkan antara sektor perikanan dengan tetap memperhatikan kelestarian hutan mangrove. 

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi kembali mengatakan, seluruh aset Pemkot Surabaya yang selama ini tidak dimanfaatkan atau dijaga, akan difungsikan untuk kepentingan masyarakat. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 banyak warga yang mengalami PHK (pemutusan hubungan kerja) dan membutuhkan pekerjaan. 

"Karena itu tanah aset pemerintah kota kita manfaatkan. Kalau itu berupa tambak, kita berikan benih yang mengerjakan masyarakat dan hasilnya diambil masyarakat," kata Cak Eri di sela kegiatan panen bandeng di Mangrove Wonorejo Surabaya, Jum'at (12/3/2021).

 

Siapkan Lahan Pertanian

Hal yang sama bakal diterapkan pemkot apabila tanah aset tersebut berupa lahan pertanian. Pemkot akan mempercayakan kepada warga tanah tersebut agar dapat dikelola untuk lahan pertanian. Tentunya hal ini dilakukan untuk menunjang perekonomian warga sekitar. 

"Walaupun tanahnya itu bukan tambak, kita manfaatkan untuk padi dan tanaman lainnya. Fainsya Allah intinya satu, seluruh aset pemerintah kota kita gunakan maksimal bagaimana untuk menunjang perekonomian warga," kata dia.

Saat ini, pihaknya mengaku sedang melakukan pendataan seluruh aset tanah yang dimiliki Pemkot Surabaya. Rencananya dalam dua minggu kedepan selesai pendataan dan tanah aset bisa digunakan. "Insya Allah dua minggu kedepan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," jelas Cak Eri.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony Ajak Warga Budayakan Tidak Buang Sampah di Saluran Air

Tak hanya itu, pria yang pernah menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga mengungkapkan, saat ini Dinas Sosial (Dinsos) bekerjasama dengan Camat, Lurah dan RT/RW sedang melakukan pendataan kepada seluruh warga Surabaya. Pendataan ini dilakukan untuk mengetahui berapa pendapatan pada setiap keluarga.

 

Pemberdayaan Usaha

Nantinya, kata Cak Eri, bagi warga Surabaya yang pendapatannya masih di bawah UMK (upah minimum kota), pemkot akan memberikan intervensi baik berupa lapangan kerja maupun pemberdayaan ekonomi usaha.

"Saya juga mohon bantuan kepada lurah dan camat, kami mohon dibantu agar pemerintah kota tahu siap warganya yang benar-benar membutuhkan, yang benar-benar warganya ini pendapatannya di bawah UMK," pesan dia. 

Sementara itu, pada panen kali ini, pemkot tak hanya berhasil membudidayakan ikan bandeng, tapi juga udang vaname. Melalui sistem silvofishery yang diterapkan, pemkot berharap warga mendapatkan manfaat dari hasil perikanan dengan tetap memperhatikan kelestarian hutan mangrove. 

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Halal Bihalal

 

Tingkatkan Ekonomi Warga

"Kita tanam itu 2 rean. Kalau 1 rean sekitar 5.000 (ekor ikan) berarti 2 rean 10 ribu ekor. Kalau tingkat kematiannya sekitar 10 persen, maka tinggal 7.500 ekor atau 1,2 ton. Kalau lahan tambak yang digunakan ini sekitar 800 sampai 1 hektar, merupakan aset pemkot," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang.

Menurut Herlambang, budidaya perikanan tak hanya dilakukan pemkot di lokasi tersebut. Sebab kedepan, aset-aset pemkot lain yang sudah terdata, baik berupa tambak maupun lahan pertanian, bakal dimanfaatkan untuk membantu perekonomian warga.

"Nanti kita identifikasi yang berupa tambak. Sebagian nanti ada mangrove, sebagian ada tambak yang memanfaatkan warga. Jadi warga budidaya dan hasilnya bisa dijual untuk membantu perekonomian di situ," pungkasnya. alq/cr3/ana

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU