Laila Mufidah Ajak Semua Elemen Masyarakat Bergandengan Tangan Ciptakan Kampung Ramah Anak

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 27 Jul 2022 19:08 WIB

Laila Mufidah Ajak Semua Elemen Masyarakat Bergandengan Tangan Ciptakan Kampung Ramah Anak

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kasus Kekerasan terhadap anak masih tinggi, maka dari itu sikap ramah kepada anak menjadi atensi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati menyampaikan, setiap anak mempunyai hak yang sama sebagai warga negara. Oleh karena itu, jangan sampai melakukan tindakan semena-mena dan diskriminasi terhadap anak, agar kelak menjadi generasi dan pemimpin penerus bangsa hebat. 

Rita mengatakan, sejauh ini KPAI telah melakukan berbagai upaya untuk melindungi anak-anak di Indonesia. Ketika ada anak-anak yang mengalami tindakan kekerasan, KPAI dan Pemkot Surabaya akan memberikan perlindungan dan pengawasan. 

Baca Juga: Jelang Lebaran, Disnakertrans Jatim Buka 54 Posko Pengaduan THR

"Anak-anak jangan pernah takut ketika mengalami tindak bullying dan kekerasan. Bisa melapor ke orang tua biar nanti diselesaikan di Puspaga terdekat. Begitu pula ketika ada masalah dengan orang tua, bisa juga dibantu oleh Pusat Pendidikan Keluarga (Puspaga)," kata Rita. 

Wakil Ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Surabaya Laila Mufidah menegaskan dirinya mendukung penuh upaya serius Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang akan mengembangkan RT ramah anak. Dengan mengajak semua warga berkolaborasi, setiap RT harus bergandengan tangan dengan semua pihak. 

Bersama perguruan tinggi, masyarakat pegiat anak, hingga paikolog menangkap potensi anak-anak di setiap RT. Balai RW akan diberdayakan sebagai lembaga pendidikan dan pengembangan diri masyarakat bersama anak-anak. 

Baca Juga: Mengatasnamakan Media Nasional, Warga Lamongan Diperas Wartawan Gadungan

Namun demikian, Pimpinan DPRD Surabaya menegaskan bahwa kondisi ekonomi dan sosial warga akan sangat memengaruhi budaya dan tradisi anak-anak di kampung. 

Latar belakang keluarga sangat memengaruhi perilaku keluarga dan warga terhadap anak. Laila menandaskan bahwa usia anak tugasnya adalah belajar dan belajar. Jangan sampai usia anak dipaksa untuk bekerja untuk ikut mencukupi kebutuhan keluarga. 

"Tugas kita semua, Pemkot, kami di DPRD dengan dukungan anggaran untuk mensejahterakan warga. Mengajak pihak ketiga untuk peduli Mensejahterakan mereka. Budaya ramah anak juga dipengaruhi kondisi ini," urai Laila yang pernah menjadi Bunda PAUD ini. 

Baca Juga: Unesa Terima 4.733 Camaba Lewat Jalur SNBP 2024

Sistem pendidikan keluarga dan lingkungan sangat menentukan budaya ramah anak ini. Warga kampung harus mendukung agar iklim pengembangan potensi anak makin maksimal. Namun Laila menegaskan semua langkah harus riil dan taktis. 

"Kita bangga dangan predikat kota ini layak Anak tingkat nasional Berkali-kali. Tapi kami lebih bangga jika kota ini tidak ada lagi kekerasan terhadap anak. Kasus kekerasan anak tidak terjadi dan masa depan anak terjamin," tandas Laila. Alq

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU