Lamongan Miliki RPH Unggas Representatif dan Modern

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 03 Feb 2023 16:33 WIB

Lamongan Miliki RPH Unggas Representatif dan Modern

i

Bupati saat melihat langsung kegiatan RPH-Unggas yang baru diresmikannya. SP/MUHAJIRIN KASRUN

SURABAYAPAGI, Lamongan - Kabupaten Lamongan akhirnya miliki Rumah Potong Hewan Unggas (RPH-U) representatif dan modern, dengan kapasitas penyembelihan 1000 unggas per jamnya. Keberadaanya yang ada di kompleks Pasar Sidoharjo Lamongan itu, Jum'at (3/2/2023) telah diresmikan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.

RPH-U yang baru saja diresmikan ini seperti disampaikan oleh bupati,  untuk menjamin kualitas produk daging unggas Aman, Sehat, Utuh, dan Halal  (ASUH), dimana unggas disembelih juru sembelih halal yang tersertifikasi. 

Baca Juga: Bupati Lamongan Berangkatkan 3 Bus Balik Gratis

Disembelih melalui beberapa tahapan yakni ayam dikaitkan pada mesin conveyor, masuk alat stunning untuk proses pemesinan, pemotongan oleh juru sembelih sesuai syariat Islam, pengirisan (untuk mengeluarkan darah dan memastikan unggas benar-benar mati) selama 3,5 menit, perendaman air panas dengan alat scalder, pencabutan bulu dengan alat plucker, pembersihan, parting karkas, dan kemudian dilakukan pengemasan.

Dikatakan dimilikinya RPH-U ini melengkapi potensi peternakan yang ada di Lamongan, sehingga populasi ternak dan pengembangannya akan lebih baik dan lebih sempurna. Merasa senang dan bangga memiliki RPH-U dengan operasional modern. Ia berpesan untuk terus sustainable menjaga dan mengoperasionalkannya dengan baik.

Baca Juga: 110 ASN Diambil Sumpah, Bupati Pesan Agar Pelayanan Publik Harus Berkualitas

“Senang dan bangga sekali kita semua memiliki RPH yang ada di kompleks Pasar Sidoharjo, lengkaplah sudah sesungguhnya potensi peternakan kita di Kabupaten Lamongan, ini terasa lebih baik dan lebih sempurna lagi. Untuk itu berikutnya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) agar terus mengupayakan, terus sustainable di dalam mengelola RPH unggas ini,” harapnya.

Lebih jelas ia menyampaikan, yang dimaksud sustainable ini adalah keberlanjutan RPH-U setelah dibangun yang ini meliputi pemeliharaan, manajemen, perbaikan, operasional, hingga pelaksanaan evaluasi yang harus rutin dilaksanakan dengan baik.

“Pemeliharaannya yang baik, sustainable ini artinya habis dibangun juga operasional dengan baik, jangan sampai sepi atau tidak ada pengunjung, sangat ironis kalau ini nanti sudah dilakukan secara ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) tapi tidak ada pengunjung. Terus dipelihara dan manajemennya diperbaiki, operasional yang baik, juga harus terus dilakukan evaluasi setiap hari kenapa ini tidak bisa optimal dan sebagainya,” pesan Pak Yes.

Baca Juga: Lembaga Sosial Terus Diberdayakan Untuk Bisa Turunkan Angka Kemiskinan

Pada Kesempatan tersebut, dilaporkan Kepala Disnakeswan Lamongan Wahyudi bahwa potensi unggas di Kabupaten Lamongan cukup besar berdasarkan data tahun 2022, yakni ayam buras sebanyak 1.987.917 ekor, ayam petelur 570.082 ekor, ayam pedaging 35.239.256 ekor, itik 172.100 ekor, dan entok 56.582 ekor. RPH-U ini memfasilitasi pemotong unggas di sekitar kompleks RPH dan sekitar Jalan Papandayan, namun tidak menutup kemungkinan pengusaha pemotong unggas lainnya di Kabupaten Lamongan.

“Model gedung RPH-U seperti ini adalah satu-satunya di Indonesia. dimana model seperti ini memberikan kesempatan kepada para pemotong  untuk bisa ikut memanfaatkan bersama, karena RPH-U dapat mengakomodir sampai dengan 8 orang pemotong unggas, dengan kata lain RPH-U tidak dimanfaatkan oleh satu pemotong saja,” terang Wahyudi. jir

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU