SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Sebanyak 52 pejabat administrasi, pengawas dan fungsional Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto dimutasi.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan, proses mutasi dan pelantikan tersebut tidak ada permainan uang atau jual beli jabatan. Jika menemukan indikasi praktik terlarang tersebut, masyarakat bisa melaporkan kepadanya.
Baca Juga: Komitmen Tekan Stunting, Pj Wali Kota Mojokerto dan Jajaran Kompak Salurkan Bantuan di Hari Otoda
Penegasan itu disampaikan Wali Kota Ning ita kepada Surabaya Pagi, usai mengambil sumpah jabatan para pejabat administrasi, pengawas dan Fungsional ASN di lingkungan Pemkot Mojokerto di Pendapa Rumah Rakyat, Jumat (10/9) sore.
Hadir dalam kesempatan itu Wakil Wali Kota Ahmad Rizal Zakaria, Sekdakot Gaguk Tri Prasetya, Asisten Sekda dan sejumlah Kepala OPD serta Camat se Kota Mojokerto.
Ning Ita mengaku akan memberikan sanksi tegas, jika terbukti ada indikasi jual beli jabatan bagi pegawai. Pihaknya ingin benar-benar menjadikan proses mutasi jabatan, dilakukan dengan bersih tanpa suap, perilaku kurang baik dan tindakan-tindakan negatif.
"Kami ingin benar-benar memilih pejabat yang berintegritas dan memiliki loyalitas tinggi bagi pembangunan di Kota Mojokerto," aku dia.
Wali Kota menyebut, di setiap kesempatan pelantikan, di akhir acara, ia selalu mengumpulkan seluruh pejabat yang dimutasi untuk diberi pembinaan serta menandatangani pakta integritas.
'Seperti diketahui bahwa struktur jabatan di dalam pemerintahan itu semakin keatas semakin sedikit formasinya. Seperti halnya piramida, artinya semakin keatas jenjangnya, maka peluang untuk bisa mendapatkannya akan semakin sedikit," ujarnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Ali Kuncoro Komitmen Lindungi Wirausaha Rentan Melalui DBHCHT
Karena itu, ungkap Wali Kota, orang-orang tertentu saja yang bisa mendapatkan kesempatan untuk promosi. Dan fokus penekanannya, diprioritaskan lebih kepada kinerja bukan hanya menyangkut senioritas ataupun kepangkatan saja.
"Siapa yang kinerjanya memang baik maka kita berikan kesempatan dan peluang untuk bisa mendapatkan promosi jabatan," ungkapnya.
Masih kata Ning Ita, didalam menjalankan tugasnya, ia menekankan kepada seluruh ASN di Kota Mojokerto bahwa kesempatan promosi ini bukan hal yang mudah karena harus bersaing dengan banyak orang.
"Maka mereka harus berkomitmen memenuhi beberapa hal yang saya cantumkan di dalam pakta integritas yang sudah ditandatangani itu," tegasnya.
Baca Juga: Panen Padi, Buruh Tani di Mojokerto Tiba-tiba Ambruk dan Meninggal Dunia
Wali Kota juga mengaku seringkali mendengar banyak rumor terkait jual beli jabatan ber seiring dengan masa-masa pelantikan. Namun ia menegaskan dalam tiga tahun kepemimpinannya, tidak pernah ada promosi mutasi disertai dengan embel-embel nilai nominal tertentu.
"Maka jika ada yang dimintai uang terkait mutasi dan promosinya, silahkan lapor ke saya. Akan saya tindak tegas pelakunya," pungkasnya. Dwy
Editor : Moch Ilham