Larangan Mudik Diberlakukan, Penumpang KAI Terjadi Kepadatan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 26 Apr 2021 08:20 WIB

Larangan Mudik Diberlakukan, Penumpang KAI Terjadi Kepadatan

i

Penumpang menaiki kereta api Jayakarta jurusan Surabaya Gubeng - Banyuwangi di Stasiun Gubeng, Kota Surabaya. SP/ Patrik Cahyo

SURABAYAPAGI.com, Surabaya – Pergerakan calon penumpang yang melakukan perjalanan Kereta Api terlihat di Stasiun Gubeng mulai mengalami kepadatan, beberapa calon penumpang sudah membawa barang bawaannya untuk meninggalkan Kota Surabaya.

Karsiem salah satu penumpang kereta api Jayabaya mengatakan bahwa terkait dengan larangan mudik lebaran 1442 Hijriah merasa bingung. “Ini Tujuan ke Jawa Tengah mas. Tahu sih larangan Pemerintah, tetapi gonta ganti kebijakan kan jadi binggung, akhirnya saya memilih mudik duluan daripada tidak bisa balik kampung,”ucapnya, Senin (26/4/2021).

Baca Juga: KAI Bagi-bagi Promo Diskon 20% di Akhir Arus Balik Lebaran 2024, Simak Cara Daftarnya

Ia menambahkan kebijakan membuat masyarakat bingung, terkait dengan persyaratan perjalanan kereta api masih menggunakan tes genose. “Untuk persyaratan perjalanan kereta api masih menggunakan tes Genose belum ada penambahan persyaratan lagi,”imbuhnya.

Pantauan wartawan Surabaya Pagi, terlihat ada kepadatan penumpang kereta api dari hari biasanya, hampir penuh ruang tunggu yang berada di stasiun Gubeng. Apalagi ruang tempat penyimpanan di dalam kereta api terlihat penuh dengan barang.

Sementara itu, Agustin calon penumpang yang akan melakukan perjalanan jarak jauh ke Tegal di Stasiun Surabaya Pasar Turi melakukan mudik lebih awal dikarenakan adanya larangan mudik Lebaran 1442 Hijriah yang ditetapkan pemerintah dari tanggal 22 april – 17 mei 2021.

Baca Juga: Gus Muhdlor Gelar Open House untuk Masyarakat, 15.000 Porsi Makanan Disiapkan

“Ini mau mudik ke Tegal mas. Karena tahu ada larangan mudik yang diterapkan pemerintah terus ini lebih baik memesan tiket jarak seminggu,”ucapnya.

Seperti sekarang, saya tidak ada rencana pulang, tapi karena dadakan saya harus pulang. Saya juga berfikir ketika dijalan membawa virus ini atau tidak, karena kan orang tua saya juga sudah tua. Ini saya juga menjaga orang tua dan diri saya sendiri,”imbuhnya.

Baca Juga: H-2 Lebaran, KAI Daop 8 Surabaya: Tiket Mudik Masih Tersedia

Menganggapi kebijakan pemerintah yang gonta ganti kebijkan yang awalnya larangan mudik tanggal 6 -17 mei 2021 dan diperpanjang dari tanggal 22 April hingga 17 mei tersebut menjadi binggung.

“Ia sebenarnya bingung mas, kalo bisa ya yang pasti kalo membuat kebijakan. Gini kan rakyat jadi bingung terkait dengan larangan mudik,”pungkasnya. Pa

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU