Ledakan Gas Belerang, Ratusan Ikan di Telaga Ngebel Mati

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 10 Feb 2021 13:40 WIB

Ledakan Gas Belerang, Ratusan Ikan di Telaga Ngebel Mati

i

Ratusan ikan mati karena ledakan gas belerang yang membuat bercampur dengan air. SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Ponorogo - Ratusan ikan di Telaga Ngebel, Ponorogo mati akibat air telaga bercampur belerang sehingga gagal panen. Kejadian tersebut membuat para penambak ikan di lereng Gunung Wilis, Telaga Ngebel mengeluhkan karena ternyata kejadian tersebut selalu terjadi hampir tiap tahun.

Ketua Paguyuban Budidaya Kelompok Ikan, Pujo Widodo, menjelaskan kemungkinan terjadinya ledakan gas belerang sehingga bercampur dengan air ini karena Merapi dan Semeru yang mulai aktif. Sebab, menurut penelitian, di dalam telaga Ngebel juga terdapat dua sumber lahar.

Baca Juga: Bapanas Pastikan Kebutuhan Bahan Pokok Aman hingga Lebaran

"Sebelumnya terakhir pernah kejadian ledakan gas belerang tahun 2019 lalu, tahun 2017 juga pernah. Tak hanya itu, faktor lain juga karena adanya pengaruh dari Merapi sama Semeru, akhirnya berimbas ke telaga," terang Pujo, Rabu (10/2/2021).

Bahkan saat Gunung Kelud meletus tahun 2014 lalu, lanjut Pujo, ledakan gas belerang terjadi selama satu bulan di Telaga Ngebel.

"Kalau kata peneliti dulu ini kaldera, di tengah telaga ada sumber lahar, ada 2 titik sumber," imbuh Pujo.

Baca Juga: Pasar Murah di Kodim Ponorogo Diserbu Warga

Biasanya, lanjut Pujo, ledakan gas belerang terjadi pada Bulan Juli dan Agustus. Namun tahun 2021 ini terjadi pada Bulan Februari.

"Biasanya ditandai warna airnya berubah kemerahan. Seminggu ini penambak menunggu keramba melihat kondisi," papar Pujo.

Pujo menjelaskan total ada 50 penambak ikan yang terkena dampak ledakan gas belerang yang membuat ikan mati. Kerugian Pujo saat ini diperkirakan mencapai Rp 50 juta. Sebab, saat ini waktunya panen ikan.

Baca Juga: Sopir Mengantuk, Truk Tabrak Teras Rumah Warga

"Dulu beli benih Rp 33 ribu per kilogram, panenan ikan dijual Rp 25 ribu per kilogram. Tapi sekarang banyak yang mati karena lirangan," tukas Pujo. Dsy12

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU