Lestarikan Rempah dan Donasikan 50 Persen Penjualan di Panti Asuhan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 22 Apr 2021 09:58 WIB

Lestarikan Rempah dan Donasikan 50 Persen Penjualan di Panti Asuhan

i

Gunardi, salah satu anggota paguyuban wong biasa sedang meracik rempah-rempah. SP/ TLG

SURABAYAPAGI.com, Tulungagung - Gunardi salah satu anggota paguyupan wong biasa berupaya melestarikan warisan nenek moyang terdahulu lewat angkringan bernama Njamoni Wong Biasa dengan berbagai macam rempah-rempah bagi kesehatan. Tak hanya melestarikan warisan. Tak hanya itu, hasil dari penjualan rempah, 50 persennya diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan, salah satunya di panti asuhan.

Berdirinya angkringan Njamoni Wong Biasa ini juga digunakan sebagai bentuk pelestarian warisan leluhur dalam hal rempah-rempah. Karena banyak orang yang kini sudah melupakan rempah yang menjadi warisan leluhur.

Baca Juga: 217 Pos Kesehatan Tersebar di 35 Kabupaten/Kota Jatim Selama Musim Mudik Lebaran

“Di sini juga dijadikan sebagai wahana edukasi. Bahkan kami juga menuliskan resep dan khasiat dari leluhur dulu. Selain itu, juga ada berbagai terapi untuk penyembuhan, tidak ada patokan biaya karena sistemnya memberikan seikhlasnya,” tambahnya.

Kini setidaknya ada 157 jenis rempah yang ada di angkringan Njamoni Wong Biasa. Dari jumlah tersebut, ada sekitar 12 jamu rempah yang memiliki khasiat sendiri-sendiri. Tiap harinya ada belasan orang yang berkunjung. “Kami mengambil rempah dari dalam ataupun luar Tulungagung,” jelasnya.

Baca Juga: Perajin Kaligrafi di Tulungagung Banjir Pesanan, Tembus Qatar dan Amerika

Sebelumnya paguyuban wong biasa selalu rutin membuat bakti sosial di masyarakat. Dari situ munculah ide membuat sebuah angkringan yang berisikan berbagai macam wedang rempah serta terapi kesehatan. Mulai dari terapi kiai upas, bekam, pijat reposisi tulang, totok getar terpadu, hipnoterapi, dan terapi energi. “Tujuan angkringan ini bukan untuk bisnis, melainkan lebih mengarah ke memberikan manfaat kepada masyarakat,” tuturnya, Kamis (22/4/2021).

Meski berdirinya angkringan ini masih sekitar satu bulan lamanya, sudah banyak orang dari berbagai kota berkunjung. Mulai dalam kota hingga luar provinsi. “Kami belum lama ada, tetapi sudah banyak orang yang ke sini. Bagi kami, apa yang dijalankan itu harus berdasarkan keikhlasan, senang dan tidak terpaksa,” ujarnya.

Baca Juga: RSUD Grati Raih TOP BUMD Awards 2024 Bintang 4

Gunardi berharap semoga angkringan Njamoni Wong Biasa ini, bisa mejadi percontohan untuk menumbuhkan warisan nenek moyang dalam hal rempah-rempah. Bahkan, pihaknya berharap bisa menjadi pusat informasi dan edukasi jamu rempah di Tulungagung.

“Dalam paguyuban ini ada 16 orang yang memiliki harapan bisa menyadarkan betapa pentingnya melestarikan warisan nenek moyang,” pungkasnya. Dsy4

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU