Luhut Dinilai Gagal, Koordinator PPKM Darurat Disarankan ke Jenderal Andika

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 16 Jul 2021 21:41 WIB

Luhut Dinilai Gagal, Koordinator PPKM Darurat Disarankan ke Jenderal Andika

i

Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dinilai gagal selama 2 minggu menjadi Koordinator PPKM Darurat Jawa dan Bali.

Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo diharapkan bisa mempertimbangkan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa untuk menjadi komandan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Baca Juga: Ditanya Soal Hasil Pilpres, Menkes Ketawain Jokowi

Menantu Jenderal ( Purn) Hendropriyono ini dinilai layak menggantikan posisi Luhut Binsar Pandjaitan. Menko Maritim dan investasi ini dinilai telah gagal selama 2 minggu menjadi Koordinator PPKM Darurat Jawa dan Bali.

Demikian dinyatakan Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto di Jakarta, Jumat. Ia ymenilai Luhut sudah gagal dalam menangani pandemi Covid-19 dengan posisi dan jabatan yang diembannya. "Orang yang paling cocok gantiin Luhut Binsar adalah Jenderal Andika Perkasa," ujar Satyo, Jumat (16/7/2021).

Baca Juga: Menkes Tertawa, Jokowi Pilih Ketua Indonesia, Bukan Ketum Golkar

Menurut Satyo, Jenderal Andika memiliki komitmen dalam penanganan Covid-19 dan kontribusinya di TNI AD dalam penanganan pandemi sudah terbukti. "Sudah terbukti mantab. Sekaligus sebagai bahan uji materi kepemimpinannya sebelum menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi yang akan segera pensiun," pungkas Satyo.

Presiden Joko Widodo menerapakan kebijakan PPKM Darurat di wilayah Jawa dan Bali sejak 3 Juli lalu. Tujuannya untuk menekan penyebaran virus corona baru (Covid-19). Luhut Binsar Pandjaitan didaulat Jokowi menjadi koordinatornya. Meski demikian, sudah 2 minggu diterapak belum ada tanda ada penurunan. Meski hari ini bertambah 54.000, berkurang dari rekor kemarin yang menembus 56.757. Angka kematian dalam sehari menembus rekor baru karena menyentuh 1.205 orang. Desakan untuk mengganti Luhut banyak disuarakan oleh banyak kalangan. Selain gagal, Luhut dinilai kerap menyampaikan pernyataan yang bernada mengancam masyarakat.

Baca Juga: Prabowo, Cek Istana Presiden di IKN yang Akan Dihuni Jokowi, Juli 2024

Cara penyampaian Luhut itu dinilai semakin memperkeruh situasi dan menghilangkan kepercayaan pada Pemerintahan Joko Widodo. n rml/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU