Lulusan PGAN dan Mantan Sopir MPU yang Sukses Berbisnis Mangga

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 28 Mar 2021 09:24 WIB

Lulusan PGAN dan Mantan Sopir MPU yang Sukses Berbisnis Mangga

i

Bisnis mangga milik Sumhadi. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Situbondo - Sumhadi yang merupakan salah satu pengusaha aneka buah mangga tersukses asal Situbondo. Lulusan PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri) Situbondo angkatan 1992 silam itu, kini bisa menikmati buah kegigihannya dalam berwirausaha buah manga.

Setelah tamat sekolah setaraf SMA itu, Sumhadi terpaksa memilih menjadi sopir MPU jurusan Situbondo-Bondowoso. Keinginan Sumhadi untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi harus ia pendam, karena terbentur kondisi ekonomi keluarganya yang kala itu pas-pasan. “Saya sebenarnya ingin kuliah selepas lulus PGAN Situbondo tahun 1992. Tapi karena tak punya biaya terpaksa saya memilih menjadi sopir MPU,” aku Sumhadi, dikutip Minggu (28/3/2021).

Baca Juga: Harga Cabai di Bondowoso Makin Pedas: Pedagang Sumringah, Pembeli Meringis

Sumhadi mulai mengalihkan ikut saudara lain yang punya usaha jual beli manga setelah setahun menekuni sopir yang kala itu diajak sepupunya. Awalnya Sumhadi hanya disuruh mengantar orderan mangga dan sesekali diajak membeli mangga diberbagai langganan tetap saudaranya. Seiring dengan perjalanan waktu, Sumhadi nekat untuk belajar membeli mangga sendiri. “Ya pas awal belajar menjadi pembeli mangga tidak langsung meraih untung. Bahkan kerap kali mengalami rugi,” cerita Sumhadi.

Puncaknya pada 2010, Sumhadi mulai dikenal para koleganya sebagai pembeli mangga yang handal. Pucuk dicinta ulam pun tiba, Sumhadi semakin beken sebagai ikon pembeli mangga di Kota Bumi Salawat Nariyah. Peluang menggiurkan itu dilihat Sumhadi untuk melebarkan usahanya. Saat itu Sumhadi mulai memasukkan produk mangga yang ia beli ke berbagai mall dan supermarket yang ada di Jatim.

“Setelah mangga saya banyak dikenali, akhirnya kini banyaka mall dan supermarket yang ada di Jogjakarta dan Jawa Tengah ikut order mangga Situbondo yang saya jalani. Bahkan belakangan ini saya juga memasukkan order mangga ke pulau Dewata Bali,” tutur Sumhadi.

Baca Juga: Cegah Paham Radikalisme Sejak Dini, Polisi Bondowoso jadi Guru di Ponpes Bondowoso

Untuk menanamkan kepercayaan dari pelanggan pemilik mall dan supermarket, Sumhadi tidak berani mengambil resiko. Sumhadi harus benar-benar pandai memilih dan menyortir aneka jenis mangga dengan kualitas tinggi. Sumhadi tidak mau membeli mangga yang kulitnya jelek, bentuk dan warna kusam serta menolak mangga yang masih muda.

“Agar semua pelanggan itu setia memesan mangga Situbondo, saya harus selalu menjaga kualitasnya. Ada banyak mangga yang disukai pelanggan diantaranya jenis manalagi, arum dan mangga golek,” paparnya.

Dari usaha ini, Sumhadi sejak awal menolak keras untuk mengirim mangga dengan jenis partai. Artinya, kata dia, ia tidak suka mengirim mangga dengan jumlah besar seperti diangkut dengan truk trailer. Sebaliknya, Sumhadi lebih suka mengirim dengan paketan yang dibungkus dengan rapi meski jumlahnya kecil.

Baca Juga: BPBD Bondowoso Dropping Air Bersih ke Warga

Selain untuk mengurangi terjadinya kerugian yang besar, urai Sumhadi, pilihan jenis usahanya tersebut untuk memuaskan semua pelanggan yang rata-rata meminta jenis mangga super. “Alhamdulillah meski keuntungan tidak besar namun cukup membantu kondisi eknomi keluarga besar saya,” pungkas Sumhadi merendah.

Selain itu, lanjut Hamim, sosok Sumhadi selalu familiar saat membeli mangga kepada penyulai tetapnya sehingga sampai saat ini banyak pengepul mangga yang memilih Sumhadi untuk membelinya. “Ya kunci seorang pengusaha untuk bisa sukses harus seperti itu (ramah dan supel) kepada semua pelanggannya,” tegas Sumhadi. Dsy1

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU