Mas Dhito Hidupkan Seni Jaranan dari Mati Suri Akibat Pandemi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 20 Nov 2021 23:31 WIB

Mas Dhito Hidupkan Seni Jaranan dari Mati Suri Akibat Pandemi

SURABAYAPAGI.COM, Kediri - Perhatian Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono kepada pelaku seni jaranan dengan memberikan ruang pentas seakan menghidupkan seni tradisional inj dari mati suri akibat pandemi Covid-19. 

Sebagai permulaan pentas seni jaranan digelar di depan Pendopo Panjalu Jayati selama dua hari Sabtu-Minggu (20-21/11/2021) dengan tajuk Senja Kediri. Pentas seni jaranan itu ditayangkan secara virtual di 26 kecamatan. Tak berhenti di situ, Mas Dhito begitu sapaan akrab Hanindhito bahkan merencanakan akan mengadakan road show seni jaranan setiap bulannya. 

Baca Juga: Hibah Sapi, Mas Dhito Canangkan Kemandirian Pangan

"Senja Kediri ini adalah acara pertama, nanti kita akan mulai road show dari bagian Utara, Barat, Timur, Selatan Kediri. Kita akan buatkan acara, karena ini terkait bagaimana kita menghargai kesenian dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Kediri," katanya usai menutup Senja Kediri di Pendopo Panjalu Jayati, Sabtu (20/11/2021). 

Pun begitu, karena masih masa pandemi, pelaksanaannya diakui tidak mudah karena tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Sehingga teknis gelaran di lapangan akan diatur terlebih dahulu dengan matang. Sebab, berpotensi membuat kerumunan karena banyaknya masyarakat yang rindu melihat langsung pentas jaranan.

"Nanti kita atur dulu karena teknis di lapangan saya yakin tidak semudah itu, bagaimana kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan," ungkapnya.

Baca Juga: Jawab Keluhan Pengrajin Gula, Mas Dhito Instruksikan Sosialisasi Perizinan

Dijelaskan Mas Dhito, upayanya untuk menggelar pentas jaranan tak lain karena wujud penghargaan pemerintah terhadap kesenian dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Kediri. Kegiatan itu pun untuk mendukung kelestarian kesenian tradisional jaranan di Kabupaten Kediri yang berjumlah sekitar 470 grup. 

"Sentuhan dari pemerintah kabupaten sangatlah ditunggu dan diharapkan," terangnya.

Ketua Paguyuban Seni Jaranan dan Reog (Pasjar) Kabupaten Kediri Hari Pratondo secara terpisah mengakui selama masa pandemi covid 19, dua tahun pelaku seni tradisional jaranan tak bisa pentas. Mewakili pelaku seniman dia pun mengaku berterimakasih kepada Mas Dhito yang telah menghidupkan kembali seni jaranan.

Baca Juga: Erupsi Semeru, Pemkab Kediri Buka Rekening Donasi

"Apresiasi beliau sangat luar biasa terhadap para seniman khususnya jaranan ini. Kami warga jaranan sangat berterima kasih dengan Mas Dito," ucapnya bangga. Adv/kominfo

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU