Masih Ada Sekolah Kekurangan Komputer di Surabaya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 16 Nov 2021 20:40 WIB

Masih Ada Sekolah Kekurangan Komputer di Surabaya

i

Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya Herlina Harsono Njoto melakukan peninjauan langsung proses Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) sekolah dasar (SD) digelar serentak Senin (15/11) kemarin. SP/ALQ

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Komputer sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting untuk mendukung pendidikan saat ini.  

Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya Herlina Harsono Njoto melakukan peninjauan langsung proses Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) sekolah dasar (SD) digelar serentak, kemarin.

Baca Juga: Atasi Banjir dari Saluran Air di Seluruh Kampung

 Politisi Demokrat ini menemukan sekolah negeri yang masih kekurangan sarana komputer, sehingga beberapa siswa yang mengikuti ANBK juga terpaksa menggunakan laptop.

 Menurut Herlina problem itu seharusnya tidak terjadi,  apalagi anggaran Pendidikan Surabaya yang sudah digedog pada 10 November lalu mencapai anggaran senilai Rp 2 triliun lebih.

 Maka dari itu  meminta Kepala Sekolah segera mengajukan pengadaan perlengkapan komputer itu. “Urusan komputer dan internet di sekolah ini sangat vital. Selain untuk ANBK, kegiatan pembelajaran tatap muka juga belum 100 persen,” ungkap Herlina, Selasa (16/11).

 ANBK adalah penilaian yang dilakukan di setiap jenjang sekolah, mulai dari SD,SMP, SMA/SMK dan sederajat. Berbeda dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang dilaksanakan di semester genap, ANBK digelar di akhir tahun dengan peserta kelas 5 SD, 8 SMP, dan 11 SMA.  

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony Ajak Warga Budayakan Tidak Buang Sampah di Saluran Air

Hasilnya tidak menentukan kelulusan siswa dan siswa yang diasesmen juga bersifat acak. Meski begitu, Herlina ingin agar semua sekolah di Surabaya bisa menggelar ANBK tanpa kendala teknis. “Kalau komputernya ditambah, yang ikut bisa lebih banyak. Tidak dipisah lima orang seperti ini,” terangnya.

 “Kalau internetnya bagaimana bu?” tanya Herlina kepada Plt. Kepala SDN Menur Pumpungan Fatmawati " kecepatan internet sekolah relatif masih kurang. Mereka baru berlangganan internet sebesar 50 Mbps," jawabnya.

 Fatmawati mengatakan kegiatan yang baru kali pertama digelar di ruang inklusi ini sebanyak lima siswa sudah mempersiapkan diri di ruang inklusi. Meja mereka ditata dengan jarak satu setengah meter. “Ada 30 murid yang ikut . Dibagi lima anak per sesi,” terangnya.

Baca Juga: Halal Bihalal Hari Pertama Masuk Kerja, DPRD Surabaya Optimalkan Kinerja

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, anggaran pendidikan di Kota Surabaya lebih dari 20 persen. Pada APBD 2022, tepatnya dialokasikan anggaran pendidikan sebesar 20,90 persen. Sementara itu, kekuatan APBD Kota Surabaya lebih dari Rp 10 triliun. Itu berarti sekitar Rp 2 triliun dihabiskan untuk pendidikan. alq

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU