Masuki Zona Oranye, Disdikbud Kota Malang Persiapkan KBM Tatap Muka

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 13 Okt 2020 10:36 WIB

Masuki Zona Oranye, Disdikbud Kota Malang Persiapkan KBM Tatap Muka

i

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Malang, Dra Zubaidah MM saat melakukan zoom webinar. SP/ JT

SURABAYAPAGI.com, Malang – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di Kota Malang akan kembali dilaksanakan apabila kawasan di Kota Malang berhasil memasuki zona hijau dan aman dari Covid-19. Saat ini, status kota Malang sudah memasuki zona oranye dengan risiko penyebaran Covid-19 sedang.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Malang Dra Zubaidah MM saat menjadi salah satu pembicara dalam webinar kelas orang tua belum lama ini.

Baca Juga: Stasiun Malang Dipadati Pemudik pada Masa Arus Balik

"Saat ini Malang Alhamdulillah zonanya sudah oranye. Semoga nanti zonanya hijau. Kalau zona hijau sekolah bisa mengajukan izin untuk mengadakan pembelajaran dengan tatap muka," ucapnya.

Untuk mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang aman ini, Disdikbud telah membuat beberapa program diantaranya, pengadaan wastafel, thermogun otomatis, dan sarana prasarana dalam mendukung protokol kesehatan di satuan pendidikan yang ada di kota Malang.

"Kami dalam waktu dekat akan memasang wastafel di semua satuan pendidikan yang masih operasional, masing-masing dua. Tapi kalau yang jumlahnya muridnya banyak sekali kemungkinan lebih dari dua," ungkapnya.

Disamping itu ada yang unik dari thermo gun yang diberikan Disdikbud Kota Malang, karena thermo gun ini bukan thermo gun biasa, melainkan thermo gun otomatis yang penggunaannya tidak perlu melibatkan orang.

"Anak-anak tinggal melihat, manakala ada yang lebih dari 37,5 misalnya, sensornya akan bunyi. Maka guru harus waspada, berarti anak ini suhunya lebih dan tidak boleh masuk sekolah. Harus dibawa ke dokter atau ke puskesmas atau ke tempat-tempat kesehatan lain," tuturnya.

Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Himbau Warga tak Stok Bahan Pangan Berlebih

Sedangkan untuk pengukuran suhu tubuh ini tidak hanya berlaku untuk siswa, namun juga kepada semua tenaga kependidikan, serta tamu yang datang ke sekolah. Semua perangkat sekolah juga wajib melakukan cuci tangan di wastafel yang telah disediakan.

Selain itu, sekolah juga harus membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin dengan desinfektan.

"Kami juga mengimbau kepada wali murid untuk menyiapkan bekal makanan dan minuman untuk putra-putrinya dari rumah, memakai masker, membawa hand sanitizer, dan membawa perlengkapan ibadah sendiri," tuturnya.

Baca Juga: 16 Titik di Kota Malang Terendam Banjir

Zubaidah kembali menegaskan, bahwa sekolah wajib menyebarkan angket ke semua orang tua/wali murid siswa mengenai persetujuan untuk dilakukannya pembelajaran tatap muka. Pihaknya sendiri telah melakukan simulasi di satuan pendidikan SMP. Diakuinya saat ini masih banyak orang tua yang belum menyetujui manakala diadakan pembelajaran tatap muka.

Meski demikian, ia berpesan kepada para guru maupun kepala sekolah untuk menyiapkan jadwal maupun program pembelajaran tatap muka. Ia juga mengajak para guru untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Dsy1

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU