Masyarakat Dihimbau Berhenti Gelar Ritual di Makam Medeleg

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 17 Jan 2021 13:02 WIB

Masyarakat Dihimbau Berhenti Gelar Ritual di Makam Medeleg

i

Makam Medeleg yang dikeramatkan warga luar desa. SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Jombang - Pemerintan desa dan tokoh agama di Jombang mengimbau masyarakat untuk menghentikan ritual di makam Medeleg dikarenakan makam Medeleg tersebut terkenal angker di Jombang dan dikeramatkan sejak tahun 1960-an, Minggu (17/1/2021).

Makam Medeleg tersebut terletak di Dusun Medeleg, Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang. Tempat tersebut difungsikan sebagai pemakaman umum warga Dusun Bakalan, Tampingan dan Medeleg hingga kini.

Baca Juga: Bencana Tanah Gerak di Jombang, Pemkab Siapkan Lahan untuk Relokasi

Kepala Desa Tampingmojo Nurus Sa'adah mengatakan, Makam Medeleg ini sudah dikeramatkan sejak tahun 1960-an. Para pengunjung dari luar Jombang biasa melakukan kegiatan ritual di bangunan yang mirip seperti dinding sumur tersebut. Letaknya di area belakang makam. Tujuan mereka beragam. Mulai ingin cepat kaya, naik pangkat, hingga mencari nomor togel.

"Saya imbau masyarakat jangan salah persepsi. Kami ingin orang luar tidak menyalahgunakan sebagai tempat keramat karena tidak ada apa-apanya. Jangan terlalu percaya karena itu musyrik," katanya.

Walupun demikian, Sa'adah tak kuasa melarang para pengunjung menggelar ritual di makam Medeleg. Terlebih lagi selama ini tidak ada warganya yang merasa terganggu oleh aktivitas ritual di dalam makam.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Pemkab Jombang Gelar Grebek Apem

"Orang-orang saya kira tidak ada yang merasa terganggu karena jauh dari permukiman," ujarnya.

Tokoh Agama Dusun Medeleg Abdil Hafid (64) menjelaskan, makam Medeleg selama ini dicap angker hanya oleh warga dari luar Desa Tampingmojo. Warga setempat juga tidak ada yang mengeramatkan makam tersebut.

"Makam ini sebenarnya tidak ada apa-apanya. Hanya orang luar yang mengatakan ini makam paling angker. Padahal tidak ada apa-apanya, makam umum biasa," tegasnya.

Baca Juga: Meriah, Kirab Adipura di Jombang Disambut Antusias Masyarakat

Sebagai orang yang paham ilmu agama, Hafid mengimbau masyarakat menghentikan ritual di makam Medeleg. Agar masyarakat terhindar dari perbuatan musyrik atau menyekutukan Allah SWT.

"Harapan kami tidak boleh lagi ada ritual karena musyrik. Namun, kami tidak bisa melarang karena mereka tidak meresahkan warga," tandasnya. Dsy8

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU