Mega-SBY, Semeja di KTT G20 Tak Bertegur Sapa

Momen saat SBY dan Megawati di G20 yang berada satu meja dan sempat menyapa dengan salam.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Bertemunya mantan Presiden Megawati dengan SBY, presiden penerusnya di satu meja pertemuan KTT G20, ramai dibicarakan sejumlah tokoh politik. Termasuk Puan Maharani dan AHY. Sampai semalam, tak satupun yang tahu keduanya saling bertegur sapa.

Puan yang juga satu meja dengan ibunya juga tak menceritakan "reuni" mantan presiden dan wakil presiden, ada pembicaraan antara ibunya dan SBY. "Tak bahas politik, bicara kekeluargaan," kata Puan Maharani, Kamis (17/11/2022).

Foto yang beredar di publik, meski warna pakaian yang dipakai Megawati dan SBY, sama-sama biru, kedua rival politik sejak tahun 2004, duduk berseberangan dalam satu meja.

Dalam satu meja juga hadir beberapa mantan Wakil Presiden diantaranya Hamzah Haz, Try Sutrisno, serta Jusuf Kalla.

Puan menegaskan tak ada pembahasan politik saat mereka berkumpul dalam satu meja. Menurutnya, baik Mega maupun SBY dan para mantan kepala negara lain kompak mendukung G20 agar menghasilkan sesuatu yang baik bagi negara.

"Bagaimana kita sama-sama sebagai tokoh bisa mendukung G20 ini berjalan dengan baik sesuai harapan dari seluruh negara," katanya.

Bukan Rekonsiliasi

Suasana keakraban dalam satu meja itu pun dianggap akan adanya rekonsiliasi antara kedua mantan presiden yang pernah "berseteru" saat Pilpres 2004 lalu, yang membuat Megawati kalah dari SBY.

"Saya enggak bicara [rekonsiliasi Mega-SBY], jangan terlalu jauh," kata politisi PDIP Tubagus (TB) Hasanuddin di kompleks parlemen, Kamis (17/11/2022).

Bahkan, hubungan SBY-Mega yang sudah tak akur selama 18 tahun itu diamini oleh politikus PDIP lainnya, Panda Nababan. Panda menyinggung hubungan SBY dengan Megawati saat merespons terkait politikus PDIP dan Partai Demokrat yang saling 'serang' di media.

Sudah Tak Akur Sejak Dulu

"Seperti tidak tahu tapi sudah tahu, jadi terus terang hubungan yang mendasar hubungan dari pada PDI Perjuangan terutama Ibu Megawati dengan Pak SBY memang hubungannya pahit," kata Panda Nababan dalam sebuah diskusi di Jakarta, pada September 2022 lalu.

Panda kemudian mengungkit soal dirinya pernah diutus Megawati ke Istana Negara menemui SBY. Saat itu, SBY masih menjabat sebagai Presiden RI. "Artinya aku sendiri yang diutus Ibu Mega ke Istana menemui SBY atas permintaan SBY ingin bertemu dengan Mega," kata Panda.

Panda menyebut saat itu Megawati menitipkan 5 pertanyaan kepada SBY. Namun, pertanyaan itu tidak dijawab SBY. "(SBY) tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sangat esensial, 5 pertanyaan dan Mega merasa dibohongi," kata Panda Nababan.

Politikus senior Partai NasDem Zulfan Lindan yang hadir dalam diskusi itu juga menanggapi Panda Nababan terkait hubungan SBY dan Megawati yang pahit. Zulfan menilai hubungan SBY dan Megawati menjadi tidak baik semenjak Megawati menjadi Presiden menggantikan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Nyambung Bang Panda ini, jadi sebenarnya ketika Gus Dur itu lengser, dilengserkan, kemudian Mega jadi presiden kan memilih wapres. Ibu Mega itu tegaskan 'jangan ada, Akbar Tandjung, SBY jangan maju sebagai wapres, biar Hamzah Haz sendiri' tapi 2 orang ini ngotot mau maju juga dan kalah gitu loh. Mulai di situ Ibu Mega tidak suka sama SBY, tidak suka sama Akbar Tandjung," kata Zulfan.

Karena Momen G20

Kendati demikian, satu meja SBY dan Megwati di KTT G20, diapresiasi TB Hasanuddin. Apalagi dalam momen G20, dimana Indonesia sebagai tuan rumah. "Suasana yang sejuk para pemimpin siapapun penting bisa berkumpul ngobrol bersama," kata Hasan