Mendag Tambah Pasokan 450 Ribu Ton MinyaKita Per Bulan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 31 Jan 2023 12:14 WIB

Mendag Tambah Pasokan 450 Ribu Ton MinyaKita Per Bulan

i

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Foto: Kemendag.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan bahwa pemerintah dan produsen bakal menambah suplai minyak goreng subsidi MinyaKita sebesar 50 persen yang semula 300 ribu ton menjadi sebanyak 450 ribu ton per bulan. Penyaluran itu akan dilakukan selama tiga bulan, mulai Februari hingga April 2023.

"Semua sudah sepakat, tanda tangan dari hampir 30 (produsen) itu yang suplainya MinyaKita 300 ribu ton ditambah 50 persen menjadi 450 ribu ton per bulan," kata Zulhas Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (30/1/2023).

Baca Juga: Harga Daging Ayam Naik Jelang Bulan Ramadhan, Kemendag: Masih Aman

Langkah tersebut diambil berdasarkan keputusan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menaikan pemenuhan kebutuhan domestik (DMO) Guna mengatasi kelangkaan Minyakita saat ini. Alhasil, harga Minyakita di pasaran banyak diatas harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.

Keputusan tersebut diambil pasca Rapat Evaluasi Pendistribusian Minyak Goreng Rakyat dengan produsen minyak goreng atau migor dan Badan Pangan Nasional di Jakarta, Senin (30/1/2023).

Zulhas menilai upaya tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama memasuki bulan puasa hingga Lebaran 2023.

“Untuk memenuhi kebutuhan migor menjelang puasa dan Lebaran yang kian meningkat,” ujarnya.

Ia meyakini bahwa MinyaKita akan kembali membanjiri pasar usai produksinya ditambah sebanyak 50 persen.

"Mudah-mudahan dengan itu, kita bisa membanjir kembali pasar-pasar tradisional atau pasar modern dengan curah atau minyak goreng merek kita (MinyaKita)," tuturnya.

Menurutnya, produsen minyak goreng juga telah menyatakan komitmennya meningkatkan pasokan DMO migor di dalam negeri. Di samping itu, pelaku usaha juga akan memastikan harga jual Minyakita sesuai dengan HET.

Baca Juga: Kemendag Tunda Kenaikan HET Minyakita hingga Lebaran 2024, Masih Rp 14 Ribu per Liter

“Para pelaku usaha akan melaporkan realisasi di hari Jumat setiap minggunya dengan tembusan kepada Dirjen Perdagangan Dalam Negeri. Selain itu, pelaku usaha juga akan melakukan pembinaan kepada jaringan distribusi masing-masing agar HET diimplementasikan dengan baik," terangnya.

Zulhas juga akan memastikan kecukupan suplai minyak goreng ke pasar-pasar rakyat dan ritel-ritel modern di seluruh Indonesia. Ia berjanji akan memastikan pendistribusian dan pemenuhan sesuai HET dalam waktu satu minggu ke depan di seluruh wilayah Indonesia.

"Kami juga akan memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pendistribusian minyak goreng, baik  kemasan merek Minyakita maupun curah di pasar rakyat maupun ritel modern di seluruh wilayah  Indonesia,” ucapnya.

Sebagai informasi, HET migor di tingkat konsumen Rp 14 ribu per liter untuk minyak goreng kemasan sederhana atau Minyakita atau Rp 15.500 per kg untuk minyak goreng curah.

Hingga 27 Januari 2023, rata-rata harga eceran minyak goreng yaitu curah Rp 14.700 per liter, naik 3,52 persen dan kemasan merek Minyakita Rp 14.700 per liter atau naik lima persen dibandingkan Desember 2022. Harga ini melampaui HET yang ditetapkan.

Baca Juga: Mendag Dorong Konsumsi Beras SPHP, Warga: Rasanya Kurang Enak, ‘Anyep’

Zulhas pun menjelaskan dua penyebab MinyaKita menjadi langka. Pertama karena kiriman ke pasar-pasar rakyat berkurang, mengingat MinyaKita juga didistribusikan ke pasar-pasar modern dan peminatnya juga tinggi.

"Dia tidak hanya di pasar tradisional tetapi MinyaKita ini sudah masuk ke pasar-pasar modern, retail modern, semua orang sekarang sudah membeli MinyaKita, karena kualitas MinyaKita sama dengan merek-merek premium. Itu pertama," ungkapnya.

Kemudian, faktor yang kedua yang kedua adalah program B20 yang telah ditingkatkan menjadi B35. Itu adalah program pemerintah yang mewajibkan pencampuran biodiesel dengan bahan bakar minyak jenis Solar, yang menghasilkan produk biosolar B35.

"B20 itu menyedot 2 juta CPO untuk mengubah dari menjadi B20 9 juta (kiloliter). Lalu diubah menjadi B35 itu menjadi 3 juta, jadi perlunya 12 juta (kiloliter), nyedot lagi segitu. Jadi ada dua sebab itu," pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU