Menko Airlangga Proyeksikan Pertumbuhan Ekspor RI Capai 12,8% di 2023

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 12 Jan 2023 11:25 WIB

Menko Airlangga Proyeksikan Pertumbuhan Ekspor RI Capai 12,8% di 2023

i

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Kemenko Perekonomian.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pemerintah memprediksi nilai ekspor pada tahun 2023 tumbuh sebesar 12,8%. Angka itu melambat dibandingkan pertumbuhan ekspor 2022 yang mencapai 29,8%.

"Kita memproyeksikan pertumbuhan ekspor tahun ini melambat daripada tahun lalu, karena basisnya sudah naik tinggi," kata Airlangga dalam keterangan pers seusai mengikuti Rapat Terbatas tentang Ekspor dan Investasi yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (11/1/2023).

Baca Juga: Tiga Menteri Bahas Makan Siang Gratis

Sejalan dengan target ekspor yang melambat, pertumbuhan impor tahun ini juga diproyeksi melambat menjadi sebesar 14,9 persen. Tahun lalu, laju impor tercatat tumbuh mencapai 29,4 persen.

Menurut Airlangga, perlambatan tersebut tidak lepas dari pengamatan perkembangan perekonomian global yang diproyeksikan pertumbuhannya menurun.

Baca Juga: BPS: Nilai Ekspor dan Impor RI Anjlok Bulanan dan Tahunan per Januari 2024

"Kita lihat beberapa pertumbuhan (ekonomi) akan juga ada perbaikan terutama di China di region ini, dan Indonesia juga masih diproyeksikan positif," ujarnya.

Selain itu, Airlangga menyebut, proyeksi pertumbuhan ekspor-impor yang melambat itu didasari basis pertumbuhannya yang sudah tinggi di tahun 2022. Tahun lalu, kinerja ekspor yang mencapai 268,18 juta dollar AS juga banyak ditopang oleh lonjakan harga komoditas. Terutama dari komoditas besi dan baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).  

Baca Juga: Menko Airlangga: Justru Stabilitas Ekonomi Terjadi karena Adanya Pemilu

"Batu bara bisa mengompensasi impor minyak, sehingga kita di bidang energi ini positif sebesar hampir 6,8 miliar dollar AS secara year to date. Besi dan baja mencapai 29 miliar dollar AS dan CPO sekitar 30 miliar dollar AS. Sehingga, tentu ini menunjukkan bahwa ekspor Indonesia relatif kuat,” jelasnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU