Menko Airlangga Sebut Penerima Bansos Boleh Ikut Program Kartu Prakerja

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 26 Des 2022 15:31 WIB

Menko Airlangga Sebut Penerima Bansos Boleh Ikut Program Kartu Prakerja

i

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Dok. Kemenko Perekonomian.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa penerima bantuan sosial (bansos) diperbolehkan untuk mengikuti program kartu prakerja pada tahun 2023.

Sementara program kartu prakerja sendiri rencananya akan dimulai pada triwulan III 2023. Sehingga, warga penerima bansos dengan usia produktif bisa memaksimalkan kesempatan tersebut.

Baca Juga: Presiden tak Beri Arahan Kepada 4 Menteri dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

"Kartu prakerja diarahkan kepada usia produktif. Tapi tentu Indonesia ini kita masih melihat umur produktif 18-64 tahun. Karena ini bukan bansos, maka penerima bansos pun boleh ikut," kata Airlangga dikutip dari prakerja.go.id pada Senin (26/12/2022).

Airlangga menjelaskan, dengan ketentuan tersebut, pemerintah ingin membantu masyarakat Indonesia agar dapat reskilling, dan upskilling. Ia pun berharap, penerima manfaat bisa mendapatkan pekerjaan atau menjadi wiraswasta ke depannya.

"Harapannya tentu mereka yang ikut bisa masuk lapangan kerja atau bisa menjadi masyarakat yang mandiri atau menjadi enterpreneurship," ujarnya.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Ratusan Warga Sumokembangsri Terima Bansos Beras

Menurut Airlangga, persiapan pelaksanaan program kartu prakerja tahun depan mulai dilakukan akhir tahun ini. Adapun program tersebut menargetkan dapat menjangkau 1 juta penerima dengan metode pelatihan secara hybrid.

Penyelenggaraan kartu pekerja dilakukan 100 persen secara online, sehingga dapat menjangkau dengan sangat luas. Semua prosesnya, baik mulai pendaftaran, penyaringan peserta, hingga penyelenggaraan pelatihan semuanya juga dilakukan secara online.

Terlebih di masa pandemi, pelatihan dilaksanakan 100% secara online, menyesuaikan dengan kebijakan Pemerintah dalam penanggulangan Covid-19.

Baca Juga: Bansos Anak Yatim di Malang akan Naik

”Kartu prakerja menjadi program dengan platform teknologi. Karena apabila dengan sistem analog atau manual, tidak mungkin ada satu kementerian bisa meng-handle pendaftaran 40,8 juta dan memprosesnya,” terangnya.

“Jadi kalau tidak menggunakan digital, tidak menggunakan AI, ini tidak bisa. Termasuk juga bagaimana menyeleksi inclusiveness, kalau kita tidak menyaring dengan teknologi, tentu akan sulit,” pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU