Menteri BUMN Janjikan Petani Jatim Dapat Bibit Berkualitas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 19 Sep 2021 10:10 WIB

Menteri BUMN Janjikan Petani Jatim Dapat Bibit Berkualitas

i

Menteri BUMN Erick Thohir meninjau PT Industri Gula Glenmore (IGG) yang dikelola PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII di lahan seluas 102,4 hektar yang terletak di Desa Karang Harjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.SP/KC/Kementerian BUMN)

SURABAYAPAGI, Banyuwangi – Petani tebu di Jawa Timur akan mendapatkan bibit berkualitas dari PT Perkebunan Nusantara XII pada tahun 2022. Hal tersebut disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir dalam kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa TImur, Sabtu (18/9).

Erick Thohir mengatakan bahwa transformasi jangan malah menyusahkan rakyat. Kemajuan PTPN saat ini harus mendorong perusahaan mempunyai riset bagus sehingga bisa menghasilkan bibit kualitas yang menolong petani tebu rakyat untuk sama-sama maju.

Baca Juga: Pemkab Banyuwangi Siagakan Ribuan Nakes Selama Arus Mudik Lebaran

"Saya janji musim tanam tahun depan, petani tebu di Jawa Timur akan dapat bibit berkualitas dari PTPN XII, jika tidak dapat silakan lapor saya," ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/9).

Baca Juga: Polisi Razia Pedagang Petasan di Banyuwangi

Kemajuan yang sudah berjalan di perusahaan BUMN harus benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat. Terlebih bagi BUMN yang melibatkan rakyat untuk mendukung industrinya berkembang sehingga semua yang terlibat akan menikmati keuntungan yang sama.

Kali ini, Erick Thohir meninjau PT Industri Gula Glenmore (IGG) yang dikelola PT Perkebunan Nusantara XII di lahan seluas 102,4 hektar yang terletak di Desa Karang Harjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Juga: Pelabuhan di Banyuwangi Ramai Dipadati Pemudik

Industri gula pasir dengan nama produk, Nusakita itu kini menjadi andalan PT Perkebunan Nusantara XII di bidang agribisnis dengan komoditas utama, berupa tebu, karet, kopi, kakao, teh, kayu. Termasuk pula produk non komoditas seperti hortikultura, agrowisata, dan produk lainnya.

"Saya apresiasi kemajuan PT Perkebunan Nusantara XII yang direpresentasikan PT IGG karena mencapai rendemen dan prosentase gula tebu tertinggi dilingkup pabrik gula BUMN. Terlebih, perusahaan ini memiliki potensi-potensi lain berkat kemajuan teknologi industri yang digunakan. Harapannya, semua ini berdampak langsung kepada peningkatan kualitas usaha tani tebu dan para petani di Banyuwangi," kata Erick Thohir.

Tergolong sebagai pabrik gula nasional modern yang memiliki mesin-mesin pengolah tebu dengan tingkat produktifitas tinggi dan berkapasitas 6000 TCD (Ton of Cane per Day), PT IGG juga memproduksi pupuk organik dan daya listrik. Produksi pupuk dari bahan baku biotong berkapasitas olah 180 ton/hari, atau produksi pupuk organik sebanyak 90 ton/hari.

Sementara itu, pada setiap musim giling produksi energi listrik di IGG selalu surplus karena mampu menghasilkan listrik sebesar 144 MW/hari atau 21.600 MW/150 hari. Listrik itu dihasilkan dari konsep industri hijau, yakni membangun pabrik dengan “Cogeneration” sebagai pembangkit energi. Cogeneration merupakan kombinasi dari dua energi, yaitu energi panas dan energi daya untuk menghasilkan arus listrik dan panas dengan bahan bakar “bagasse” ampas tebu.

Dalam kesempatan itu, Menteri BUMN yang didampingi Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XII, Mohammad Abdul Ghani, dan mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, berdialog ringan dengan para petani tebu, melakukan panen tebu dan melihat penanaman bibit tebu dari atas mesin traktor penanam tebu.

"Jika perusahaan BUMN yang industrinya dekat dengan rakyat bisa maju, mereka juga semangat. Terlebih jika BUMN ikut mendampingi para petani tebu di Banyuwangi sehingga usaha taninya makin berkualitas dan lebih sejahtera menikmati hasil jerih payahnya," kata Menteri BUMN.

Oleh karena itu, Erick Thohir berpesan kepada PTPN agar meningkatkan keberpihakan kepada tebu rakyat dengan cara menghilangkan permainan dalam menilai rendemen tebu milik petani, pemberian bibit unggul, dan bantuan pupuk.sb2/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU