Meski Covid-19 Melandai, Khofifah Himbau Masyarakat agar Tak Lengah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 21 Feb 2021 16:49 WIB

Meski Covid-19 Melandai, Khofifah Himbau Masyarakat agar Tak Lengah

i

Gubernur Jawa Timur Khofifah saat berkunjung di posko PPKM Mikro di Krembangan Perak Barat, Surabaya, Minggu (21/2/2020). Dalam kegiatan ini, Khofifah menghimbau kepada masyarakat untuk turut serta menekan laju penyebaran virus Covid-19. Sp/Arlana

SURABAYAPAGI, Surabaya - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro tahap pertama yang diterapkan di Jawa Timur telah dimulai sejak tanggal 9 Februari dan akan berakhir pada 22 Februari 2021. Setelah dievaluasi, Gubernur Jawa Timur menyampaikan bahwa intervensi PPKM Mikro ini sangat efektif untuk menurunkan penyebaran Covid-19 di Jawa Timur. Minggu (21/02/2021).

 "Hari ini kita telah melakukan evaluasi dari PPKM baik itu PPKM tahap pertama maupun kedua maupun PPKM Mikro. Dari data yang ada kami melihat bahwa terdapat banyak hasil yang menggembirakan dari berbagai Indikator Epidemiologis," ungkap Khofifah Indar Parawansa. 

Baca Juga: Pemprov Jatim Layani Mudik dan Balik Gratis Kepulauan

Politisi wanita dari Fraksi PKB itu menjelaskan, selama pelaksanaan PPKM mikro, hasil signifikan tampak pada penurunan jumlah pasien COVID-19 yang harus dirawat di Ruang Isolasi Biasa maupun ICU.  Selama PPKM tahap 1 dan 2  serta  PPKM Mikro, BOR Isolasi biasa di Jatim telah berhasil turun dari 79% menjadi 46%.

 Tak hanya itu, BOR ICU juga telah berhasil turun dari 72% menjadi 57%. Data tersebut berarti, keterisian rumah sakit di Jawa Timur sudah sesuai syarat dari WHO yakni dibawah 60%. 

 Selanjutnya, pemimpin Jawa Timur itu memaparkan, sebelum dilaksanakan PPKM Mikro terdapat 210 RT zona merah di Jatim sesuai dengan kriteria Gugus Tugas COVID-19 Nasional. RT Zona merah adalah RT dengan 10 warga  yang menderita positif Covid-19 dalam 7 hari terakhir. Di Akhir PPKM Mikro ini, saat ini RT Zona merah sudah tidak ada lagi. 

 Zona merah di Jawa Timur juga mengalami penurunan yang signifikan. Pada awal tahun 2021, Jawa Timur masih memiliki 8 zona merah Covid-19. Per kemarin, Zona Merah di Jawa Timur hanya tinggal 1 Kabupaten saja, yakni Kab. Jombang. 

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Ajak Kembali Semangat Bekerja dan Maksimalkan Pelayanan untuk Masyarakat

649b7e05-9a5e-4185-bf41-be47204e74d9649b7e05-9a5e-4185-bf41-be47204e74d9

 Khofifah menilai, PPKM jilid pertama, kedua dan PPKM Mikro memang sudah menunjukkan beberapa hasil yang signifikan, namun masih diperlukan upaya yang lebih besar lagi untuk dapat menurunkan penyebaran Covid-19 di Jawa Timur melalui perpanjangan PPKM Mikro.

Untuk itu, seluruh masyarakat di Jatim diharapkan jangan sampai lengah dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi dan interaksi. 

Baca Juga: Pemprov Jatim Buka Rekrutmen CASN, 5.200 Formasi

"Pelaksanaan PPKM Mikro tahap pertama ini memang mampu menurunkan penyebaran Covid-19 di Jatim, namun saya berpesan agar masyarakat jangan sampai lengah dan terus tingkatkan disiplin dalam menerapkan protkes," tegasnya. 

 Secara bersamaan, Gubernur Khofifah juga meminta kepada beberapa kepala daerah yang mampu menekan laju penyebaran Covid-19 di daerahnya untuk memberikan rekomendasi strategis. Harapannya agar strategi tersebut dapat diadaptasi oleh daerah-daerah lainnya. 

 "Kami mohon untuk para walikota dan bupati menyampaikan upaya strategis yang telah dilakukan sehingga dapat diadopsi di Kota dan Kabupaten lain. Hal ini nantinya akan bisa menjadi percontohan dalam pelaksanaan PPKM Mikro tahap selanjutnya di Jatim. Sehingga hasilnya akan semakin optimal," pungkas wanita kelahiran 1965 itu. mbi

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU