Migor Langka, Inflasi Jatim Diprediksi Naik 4 Persen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 24 Feb 2022 13:09 WIB

Migor Langka, Inflasi Jatim Diprediksi Naik 4 Persen

i

Operasi pasar yang dilakukan Bupati Blitar dalam mengendalikan kelangkaan minyak goreng/ foto: Doc. SP

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kelangkaan minyak goreng (migor) yang terjadi sejak awal tahun 2022, diprediksi akan berpengaruh pada naiknya inflasi di Jawa Timur (Jatim). Kenaikan ini dipredikasi akan mencapai level 4 persen pada bulan Februari 2022. 

Data dari Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan Jatim, tingkat inflasi pada Januari 2022 masih berada dilevel aman yakni sebesar 0,46 persen atau lebih rendah dari inflasi bulanan nasional yakni sebesar 0,56 persen. Sementara secara tahunan berada dilevel 2,60 persen.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Rumuskan Strategi Pengendalian Inflasi Agar Harga Pangan Terkendali

"Terkait prediksi inflasi yang tinggi sebetulnya sudah dideteksi sejak tahun 2021. Ada banyak faktor memang, namun dengan adanya peristiwa kelangkaan minyak goreng ini, ada kemungkinan inflasi akan tinggi di bulan Februari," kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan Jatim Taukhid kepada Surabaya Pagi, Kamis (24/02/2022).

Dari penelusuran Surabaya Pagi, kelangkaan minyak goreng hampir terjadi di seluruh wilayah Jatim. Beberapa diantaranya seperti Surabaya, Mojokerto dan Magetan.

Bahkan di Magetan, harga minyak goreng pada 20 Februari lalu, masih dijual dengan harga Rp25 ribu per liter.

Hal ini tentu tidak sejalan dengan program kementerian perdagangan satu harga minyak goreng sebesar Rp14.000 per liter yang telah diberlakukan sejak 26 Januari 2022 lalu.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Pastikan Jatim Siap Kendalikan Inflasi

"Oleh karenya memang perlu dilakukan langka-langkah seperti operasi pasar sehingga kelangkaan ini tidak dimankan oleh sekolompok orang untuk menaikan harga dari yang sudah ditetapkan," katanya

Operasi pasar diangkapnya sebagai salah satu langkah terbaik yang dapat dilakukan saat ini. Mengingat, perbandingan antara produksi dengan konsumsi minyak goreng di masyarakat, masih lebih banyak prosuksi. Bahkan Jatim dinilai surplus minyak hingga 4 ribu ton per tahun.

Saat ini, produksi minyak goreng di Jatim mencapai 63 ribu ton per tahun. Semenetara untuk konsumsi masyarakat tercatat sebanyak 59 ribu ton per tahun. 

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy : Ini Wujud Dukungan BUMD Jatim Kendalikan Inflasi Harga Pangan

Selain kelangkaan migor, kenaikan harga kedelai sebagai bahan produksi tempe tahu juga dinilai menjadi katalisator naiknya inflasi di Jatim pada Februari 2022. (Sem)

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU