Milenial Muda yang Sukses Berbisnis Varian Es Alpukat Kocok

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 13 Apr 2021 09:43 WIB

Milenial Muda yang Sukses Berbisnis Varian Es Alpukat Kocok

i

Gerai UMKM minuman ‘Polkadot’. SP/ MLG

SURABAYAPAGI.com, Malang - Di tengah pandemi Covid-19 tak menghalangi Dua milenial perantauan di Kota Malang yakni Muhammad Afifuddin dan MS Wuri Roro Kartiko untuk berbisnis varian es alpukat kocok bernama Polkadot Malang. Polkadot berdiri sejak 14 Maret 2020 di Kota Malang. Sebelum diputuskan untuk membuka gerai booth, mereka berjualan menggunakan sistem Pre Order selama kurang lebih 4 bulan.

"Bagi kami itu perjuangan yang sangat berat, di awal masa pandemi dan kondisi pada saat itu kita berdua bekerja. Jadi kita menghantarkan pesanan alpukat kocok polkadot jam 6 petang selepas pulang kerja," ungkapnya Afif.

Baca Juga: Stasiun Malang Dipadati Pemudik pada Masa Arus Balik

Sedangkan motivasi mereka yaitu, ingin memberikan sajian khas untuk masyarakat dan mahasiswa Kota Malang agar bisa menikmati minuman segar dan sehat serta higienis cukup sederhana. Karena buah alpukat memiliki banyak khasiat dan manfaat untuk kesehatan. Masa Pandemi Covid-19 ini masyarakat dianjurkan untuk menjaga imun dan kesehatan. Salah satunya dengan mengonsumsi buah-buahan.

"Sejauh ini tantangan yang kami hadapi sangatlah beragam, mulai dari proses mencari dan mempelajari buah alpukat yang berkualitas dan nikmat dimakan," jelas Roro.

Belajar buah alpukat butuh waktu yang lama, tidak sekedar membeli buah di pasaran. Tapi, penjual harus benar-benar mencari buah yang berkualitas untuk disajikan. "Kami ambil bahan buah alpukat langsung dari petani di Malang. Segar dan dijamin buah alpukat premium yang kami pilih. Kami juga ingin memberdayakan para petani," akunya.

Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Himbau Warga tak Stok Bahan Pangan Berlebih

Varian minuman ‘Polkadot’. SP/ MLG

Dengan spirit bisnis yang kuat, berbagai percobaan dilakukan hingga menghasilkan beberapa varian sajian. Waktu itu, racikan alpukat kocok dibikin di ruang tamu kos-kosan sederhana.

"Banyak tantangan awal yang kami rasakan, mulai dari basah kuyup kena hujan saat mengantarkan alpukat hingga membeli cup sealer menggunakan sepeda motor di malam hari bahkan saat mengantarkan alpukat dengan membawa box stereform mengendarai motor dan disangka membawa ikan dari pasar," bebernya.

Baca Juga: 16 Titik di Kota Malang Terendam Banjir

Roro, partner bisnis Arif, menambahkan bahwa banyak tantangan yang harus dihadapi. Bahkan sampai detik ini, tantangan itu masih mereka hadapi, yakni pandemi Covid-19.

"Hal itu bisa kami selesaikan dan kami siasati untuk terus berkembang dan memberikan yang terbaik untuk pelanggan setia kami," imbuhnya.

Tantangan lainnya adalah musim hujan yang kebanyakan orang enggan untuk minum es. Ditambah lagi mahasiswa yang mayoritas pulang ke kampung halaman karena pembelajaran daring saat kondisi pandemi ini."Banyak cara yang kami lakukan agar konsumen merasa nyaman dan puas menikmati minuman polkadot alpukat kocok yang tentunya sangat berbeda dengan yang lainnya," pungkasnya. Dsy3

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU