Milenial Tionghoa Surabaya, Siapkan Jajan Pasar Khas Imlek

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 10 Feb 2021 22:00 WIB

Milenial Tionghoa Surabaya, Siapkan Jajan Pasar Khas Imlek

i

William Wirakusuma

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Hari Raya Imlek 2021 jatuh Jumat besok. Tentu saja perayaan Tahun Baru China yang ke-2572 ini berbeda dengan sebelumnya. Mengingat di Tahun Logam Kerbau ini bertepatan dengan pandemi covid-19, maka tak sedikit etnis Tionghoa yang memilih untuk tidak merayakan tahun baru tersebut. Bagaimana kaum milenial Surabaya di merayakan Imlek di tengah pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Rencana Tambah 2 Rumah Anak Prestasi

 

 

Rayakan Secara Daring

 Imlek tahun ini keluarga kita tidak merayakan seperti tahun-tahun sebelumnya. Saya menjaga kondisi kesehatan beberapa anggota keluarga yang usianya sudah sepuh.

Meski hanya anggota keluarga, tapi itu tetaplah sebuah kerumunan. Paling yah internal saja, dan keluarga besar secara daring.

Berbeda tahun-tahun sebelumnya, merayakan Imlek dengan kumpul serta makan bersama keluarga besar. Tentunya dengan resep andalan keluarga kita. Itu menjadi makanan wajib.

Selain makan-makan, kita juga gak melupakan sisi religiusnya. Seperti kita cerita-cerita lalu ditutup dengan doa secara kristiani.

Selain itu, juga yang ditunggu-tunggu, momen bagi-bagi angpau. Anggota yang sudah menikah selalu memberikan angpau pada anggota yang belum menikah. Budayanya memang seperti itu. mbi

 

 

 

Sedih tak Bisa Kumpul Keluarga

Untuk tahun ini yah tidak rayakan dulu. Meski biasanya, juga saya tidak rutin ramai-ramai. Kalau di ajak sama keluarga ya saya ikut. Jadi tidak selalu ada perayaan.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Disnakertrans Jatim Buka 54 Posko Pengaduan THR

Biasanya, ada beberapa makanan wajib yang selalu dihidangkan pada perayaan imlek di keluarganya, yakni jajanan pasar.

Jajanan pasar khas imlek, mulai beraneka macam. Karena memang mayoritas keluarga saya sangat menyukainya. Jadi setiap anggota keluarga biasanya bawa jajan, dan kita tukar jajan.

Dengan kondisi saat ini, saya sedih kalau tahun ini tidak bisa dirayakan. Padahal keluarga yang ingin merayakan jadi tidak bisa berkumpul.

Karena fenomena ini, saya sadar perayaan imlek adalah momen penting untuk kumpul bersama keluarga. Mungkin tahun depan jika pandemi sudah reda, saya tidak akan melewatkan momen imlek bersama keluarga lagi. mbi

 

 

 

 

Baca Juga: Mengatasnamakan Media Nasional, Warga Lamongan Diperas Wartawan Gadungan

Baju Merah dan Lontong Kupang

Imlekan tahun ini, agak beda. Biasanya kita kumpul dengan keluarga besar di satu rumah. Tapi sekarang cuma beberapa keluarga aja, untuk menghindari kerumunan juga.

Disini, biasanya keluarga saya memang sangat menjunjung tinggi budaya Tionghoa.

Waktu imlek kita selalu pakai baju bernuansa merah gitu. Kalau makna nya sih saya gatau ya, tapi yang pasti, setiap imlek dari dulu pasti bernuansa merah.

Meski begitu, tahun ini perayaannya di rumah tanteku. Yang datang juga keluarga dari malang aja. Tidak ada yang dari luar kota.

Biasanya, nanti kita makanan wajib dibuka lontong Kupang. Dari dulu sampe terakhir imlek juga pasti ada lontong kupang. mbi

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU