Minta Merdeka, Mahasiswa Papua Geruduk Polda Jatim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 01 Des 2021 21:01 WIB

Minta Merdeka, Mahasiswa Papua Geruduk Polda Jatim

i

Aksi para mahasiswa Papua di depan Polda Jatim, Rabu (1/12/2021). Sp/Bayu

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Puluhan mahasiswa asal Papua melakukan aksi demo di depan Polda Jatim, di Surabaya, Rabu (01/12/2021).

Dari pantauan Surabaya Pagi di lapangan, aksi itu dimulai sejak pukul 09.00 pagi. Mereka berjalan dimulai dari depan bundaran Dolog/Bulog  menuju Polda Jatim. Dengan berbagai orasi, dari mereka ada yang mengunakan pakaian adat sambil mengibarkan sepanduk.

Baca Juga: Polda Jatim SP3 Kasus Penipuan Investasi, Ibu di Surabaya Kecewa Tak Dapat Keadilan

Aksi yang dilakukan  puluhan Mahasiswa Papua, itu membuat jalan Ahmad Yani jalur arah Kota Surabaya menjadi padat merayap.

Kepadatan sudah terlihat beberapa ratus meter sebelum bundaran Dolog/Bulog. Meski padat, ratusan personel gabungan dari Polrestabes Surabaya dan Polda Jatim yang disiagakan. Mereka disebar di titik-titik penting untuk menjaga keamanan dan kemacetan.

Aksi mahasiswa Papua yang digelar  di depan Markas Polda (Mapolda) Jawa Timur diikuti lebih dari 50 orang. Namun demikian mengantisipasi berbagai kemungkinan, akses jalan khususnya depan Mapolda Jawa Timur ditutup.

Dalam aksi ini, para mahasiswa Papua dari beberapa organisasi ini menuntut pembebasan rekan mereka Viktor Yeimo yang ditahan oleh aparat keamanan.

Puluhan mahasiswa Papua di antaranya sejumlah mahasiswi mereka silih berganti berorasi menyuarakan tuntutan,

Demonstran juga menuntut agar dibuka akses jurnalis nasional dan internasional di seluruh tanah Papua, serta meminta hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi bangsa Papua.

 

Bentrok

Sementara itu di Denpasar, bentrokan tak terhindarkan antara Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Bali dan Front Rakyat Indonesia untuk west Papua versus massa Ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN).

Baca Juga: 17.988 Personel Gabungan Diterjunkan Antisipasi Arus Mudik Lebaran

Mulanya, bentrokan terjadi saat AMP Bali dan Front Rakyat Indonesia untuk west Papua akan menggelar demo dalam rangka 60 tahun deklarasi kemerdekaan Papua di depan kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat.

Dalam perjalanan menuju titik aksi, bentrokan pecah. Tepatnya di di Jalan Raya Puputan, Renon, Denpasar, Bali, sekitar pukul 09.00 Wita. Kedua pihak saling melempar batu dan benda lain.

"Mereka, saling lempar batu dan langsung kami bubarkan itu, langsung kami suruh bubar," kata Kabag Ops Polresta Denpasar, Kompol I Made Uder saat dihubungi, Rabu (1/12).

Dia menerangkan bahwa pemicu bentrokan karena kedua massa saling mengejek saat berjumpa. Kepolisian yang tengah mengamankan lokasi pun ikut terkena imbas dari bentrokan massa.

"Saling ejek itu, yang Papua menjelekkan Indonesia, seperti bilang Indonesia penjahat dan sebagainya. Dia (PGN) kan pembelanya sehingga merasa dijelekkan," kata Kompol I Made Under.

"Saya tetap menjaga di tengah-tengah, saya sampai tiga kali kena batu," sambungnya.

Baca Juga: 31 Juta Orang Diprediksi Mudik ke Jatim

Kepolisian belum melakukan penangkapan terkait aksi bentrok tersebut. Sejauh ini masih dilakukan penelusuran. Namun, tak menutup kemungkinan proses hukum dilakukan.

"Kalau ada yang perlu dipanggil iya kita panggil. Nanti ada jalur hukumnya, memang kami coba lindungi betul jangan sampai bentrok, antisipasi kita jelas di lapangan, sebagai pelindung," ujarnya.

Koordinator Aksi AMP Bali, Yesaya mengatakan pihaknya berencana menggelar aksi damai dengan 25 aktivis. Namun, dia mengklaim dihadang saat menuju lokasi aksi.

"Kami, bilang karena ini Ormas PGN, jadi mereka menghadang, ormas ini dari pihak kepolisian mereka tidak mengamankan, dibiarkan bentrokan dengan mahasiswa yang sedang aksi," kata Yesaya.

"Kami bilang ke polisi, untuk mengamankan karena masih dalam perjalanan ke titik aksi, kami ingin lanjutkan secara damai, tetapi masih dihadang terus oleh ormas itu, tapi kami kesal dengan kepolisian yang membiarkan ormas menghadang kami tadi," tambahnya.

Dia mengatakan ada 11 orang yang terluka akibat lemparan batu dan botol air. Ada pula yang terluka parah akibat dipukul dengan kayu. yu/ana

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU