Minum Kopi Tak Sebabkan Jantung Berdebar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 06 Agu 2021 09:20 WIB

Minum Kopi Tak Sebabkan Jantung Berdebar

i

Rutinitas minum kopi Sebelum memulai pekerjaan di pagi hari. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Kesehatan memanglah penting dan perlu diperhatikan. Salah satunya mengenai masalah kopi yang kebanyakan orang berpendapat dapat menyebabkan jantung berdebar. Namun, sebuah studi baru menghilangkan ketakutan tersebut. Kopi yang sering disebut sebagai 'bahan bakar harian' tidak menyebabkan jantung berdebar atau aritmia jantung.

Faktanya, kebiasaan minum kopi dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena aritmia, seperti fibrilasi atrium, di mana jantung berdetak kencang, atau berdebar di dada.

Baca Juga: RSUD Grati Raih TOP BUMD Awards 2024 Bintang 4

Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah studi yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine, menganalisis pada 386.000 orang lebih selama periode tiga tahun dan membandingkannya dengan tingkat aritmia jantung, yang mungkin termasuk fibrilasi atrium.

Spesialis Artimia sekaligus seorang Profesor di Divisi Kardiologi di University of California San Francisco, Dr Gregory Marcus, menyatakan bahwa setiap tambahan secangkir kopi yang dikonsumsi dikaitkan dengan risiko tiga persen lebih rendah dari insiden aritmia.

Dalam analisis genetiknya, penelitian ini tidak menemukan hubungan yang signifikan antara gangguan metabolisme kopi dan risiko aritmia.

Baca Juga: Ahli: Waktu Minum Kopi yang Pas Ketika Bulan Ramadhan

"Gagasan bahwa kopi menyebabkan jantung berdebar-debar lahir dari penelitian kecil yang lebih tua, termasuk penelitian yang sepenuhnya berfokus pada dokter pria," tulis Marcus.

Katanya, saat ini sains memiliki pandangan yang berbeda. Faktanya, tinjauan terhadap 201 meta-analisis menemukan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah sedang kemungkinan lebih bermanfaat daripada berbahaya bagi kesehatan.

"Kemungkinan manfaat kesehatan dari kafein dan kopi khususnya telah muncul, seperti pengurangan kanker, diabetes, penyakit kardiovaskular dan kematian secara keseluruhan," tulis penelitian tersebut.

Baca Juga: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan Atasi PMK

Namun tak sembua orang bisa tahan dengan kaefin, reaksi kafein tersebut bisa berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya, tergantung biasa atau tidaknya seseorang mengonsumsi kafein atau minum kopi. Ada yang cuma mengalami gejala ringan. Beberapa bisa sampai mengalami gejala yang parah.

Beberapa jenis relaksasin seperti meditasi, tai chi, atau yoga bisa membantu menurunkan hormon adrenalin yang melonjak karena efek stimulan kafein. Cara melakukan relaksasi sederhana bisa dengan duduk bersila, lalu pejamkan mata perlahan, sambil tarik napas perlahan lewat hidung, dan keluarkan lewat mulut. Fokuskan pikiran pada napas dan lakukan pernapasan dalam ini selama beberapa saat sampai Anda lebih rileks dan detak jantung melambat. Dsy7

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU