Minyakita Mahal dan Langka, Luhut Turun Tangan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 07 Feb 2023 08:22 WIB

Minyakita Mahal dan Langka, Luhut Turun Tangan

i

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Kemenko Marves.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tengah menyoroti terkait kelangkaan dan mahalnya minyak goreng Minyakita. Padahal menurutnya, Minyakita tersebut diluncurkan pemerintah sebagai upaya untuk menekan harga minyak goreng yang sempat melambung tinggi dan langka.

Maka dari itu, Luhut turut turun tangan guna menyelesaikan permasalahan tersebut. Dalam rapat koordinasi dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) pada Senin (6/2/2023), Luhut menyampaikan bahwa penyebab kelangkaan minyak goreng tersebut salah satunya karena berkurangnya pasokan untuk memenuhi pasar domestik (Domestic Market Obligation/DMO) terutama pasokan Minyakita.

Baca Juga: Okupansi Pesawat dan Hotel Singapura Naik Gegara Taylor Swift, Luhut Bakal Adakan Konser Tandingan

Tingginya hak ekspor yang dimiliki oleh para eksportir saat ini dinilai menjadi disinsentif untuk melakukan pasokan DMO di tengah perlambatan permintaan ekspor. Oleh sebab itu, pemerintah akan meningkatkan kewajiban pasok ke dalam negeri atau DMO untuk minyak goreng sebanyak 50 persen hingga Lebaran nanti.

“Untuk itu saya menggelar rakor hari ini (Senin) bersama kementerian/lembaga terkait dengan para produsen minyak goreng. Saya mohon kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk memastikan peningkatan pasokan DMO oleh produsen minyak goreng sebanyak 50 persen hingga lebaran nanti (April). Alokasi per perusahaan ditentukan berdasarkan rata-rata kinerja ekspor perusahaan selama Oktober-Desember 2022 secara proporsional dan kepatuhan masing-masing perusahaan terhadap pemenuhan DMO," ujar Luhut melalui akun Instagramnya @luhut.pandjaitan, Senin (6/2/2023).

Selain itu, ia menuturkan bahwa meroketnya harga minyak goreng juga disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang beralih membeli Minyakita. Masyarakat yang terbiasa membeli minyak goreng premium, kata Luhut, kini lebih memilih beli Minyakita Rp 14.000 per liter.

"Pemerintah mencermati adanya pergeseran konsumsi minyak goreng masyarakat yang terbiasa membeli minyak goreng premium, beralih membeli Minyakita yang merupakan senjata pemerintah untuk meredam kenaikan harga minyak goreng di dalam negeri agar sesuai HET yang ditetapkan yakni Rp.14.000/liter," katanya.

Di samping itu, menurut Luhut, melambungnya harga minyak goreng juga terjadi karena adanya masalah pada proses distribusi. Baik dari indikasi masih adanya stok yang menumpuk maupun pelanggaran terhadap penetapan harga HET di lapangan.

Luhut pun meminta agar Kemendag, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan Indonesia National Single Window (INSW) untuk mendepositokan 66 persen hak ekspor yang dimiliki eksportir saat ini sehingga tidak dapat langsung digunakan. Namun, eksportir tetap dapat menggunakan hak ekspor tersebut nanti setelah situasi kembali mereda.

Baca Juga: Kemendag Tunda Kenaikan HET Minyakita hingga Lebaran 2024, Masih Rp 14 Ribu per Liter

"Hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga pasokan dalam negeri dan menjamin harga tetap stabil. Bagi para pengusaha, Pemerintah juga akan meningkatkan insentif ekspor pengali minyak kita agar pasokan minyak kita tetap terjaga," tuturnya.

Mantan Menko Polhukam ini pun memerintahkan kepada Satgas Pangan, Kemendag, Kemenperin untuk melakukan pengawasan yang ketat berbasiskan data Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Simirah) dan hasil temuan di lapangan terhadap pelaksanaan distribusi terutama jelang Ramadan dan Lebaran.

Kemendag juga akan membuka kembali hotline pengaduan masyarakat tentang berbagai pelanggaran yang terjadi terkait ketersediaan minyak goreng di pasaran. Sehingga aduan masyarakat bisa ditindaklanjuti secara langsung.

"Di tengah situasi yang ada, komunikasi menjadi kunci. Masyarakat harus diberikan informasi yang seluas mungkin terhadap kondisi yang sebenarnya masih terjaga dan melaporkan jika terjadi pelanggaran di lapangan. Saya minta Kemendag dan Satgas Pangan membuka jalur hotline yang dapat dihubungi dan ditindaklanjuti laporannya. Saya minta segala bentuk pelanggaran dapat ditindak tegas." pesan Luhut.

Baca Juga: Jelang Ramadhan Bapok Kian Mahal, Kemendag Pastikan Tak Akan Ubah HET Minyakita

Ia berharap, upaya ini bisa membantu menstabilkan harga minyak goreng pada posisi semula sehingga masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng dengan mudah dan terjangkau harganya.

Sebelumnya diketahui bahwa masyarakat di sejumlah daerah mengeluhkan kelangkaan minyak goreng curah, Minyakita yang kini paling banyak diminati. Terutama jelang ramadan, lantaran harganya yang murah sebesar Rp 14.000 per liter.

Akibat kelangkaan Minyakita tersebut harganya pun melambung tinggi tidak sesuai kebijakan yang atur oleh pemerintah, bisa mencapai Rp 20.000 per liter. Padahal, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 49 Tahun 2022, minyak goreng rakyat terdiri atas minyak curah dan Minyakita ini harga eceran tertingginya hanya Rp 14.000 per liter. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU