Mojotirto Festival Digelar Terbatas di Era Pandemi Covid-19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 22 Mar 2021 14:27 WIB

Mojotirto Festival Digelar Terbatas di Era Pandemi Covid-19

i

Wali Kota Mojokerto, Ning Ita saat mengikuti prosesi Mojotirto Festival. SP/Dwy Agus Susanti

SURABAYAPAGI.com, Mojokerto - Pemerintah Kota Mojokerto kembali menggelar Festival Mojotirto di Jembatan Rejoto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Senin (22/3/2021) pagi.

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang selalu ramai dan meriah, festival kali ini digelar secara terbatas. Bahkan, tahun kemarin, festival ini juga sempat vakum lantaran masih pandemi covid-19.

Baca Juga: Tinjau Banjir Kota Mojokerto, Pj Gubernur Jatim Bantu Logistik dan Pompa Air

"Dengan mengucap maaf, tahun ini harus digelar secara terbatas. Tapi nggak usah sedih, beberapa hari ke depan, rangkaian acara Mojotirto Festival akan ditayangkan secara virtual," ujar Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari.

Kendati serba terbatas, kemeriahan acara tetap terlaksana dengan maksimal. Ini lantaran, seluruh jajaran Forkopimda, Kepala OPD, Camat dan Lurah dikerahkan untuk meramaikan acara dengan memakai pakaian khas adat kerajaan mojopahit.

"Kalau tahun lalu masyarakat ikut pawai karnaval pakaian adat, tahun ini karena  terbatas, hanya Forkopimda dan jajaran Pemkot saja yang ikut karnaval," terangnya.

Ning Ita juga menyebut, selain jumlah pesertanya lebih sedikit, protokol kesehatan ketat juga diberlakukan. Ini agar pagelaran acara ini tidak menjadi media penyebaran covid-19.

"Kita tetap patuh prokes, semua yang terlibat kita wajibkan pakai masker dan face shield," tegasnya.

Ning Ita menerangkan, event Mojotirto Festival 2021 merupakan embrio pariwisata yang merupakan agenda besar dari pemerintah Kota Mojokerto.

Bahkan, telah masuk dalam Inpres 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi kawasan Jawa Timur.

"Khusus untuk kota, pengembangan pariwisatanya berbasis seni dan budaya. Jadi dilakukan pemanfaatan potensi Sumber Daya Alam (SDA), dimana yang kita miliki adalah sumber daya air atau sungai yang banyak mengelilingi kota," bebernya

Baca Juga: Banjir Rendam Empat Kelurahan, 4503 Warga Kota Mojokerto Terdampak

Ia menjelaskan pembangunan wisata berbasis seni budaya akan mulai dibangun bertahap sejak tahun 2021. Pihaknya mengusung wisata berbasis budaya Mojopahit dengan berbagai spot yang luar biasa dalam satu grand desain.

Diantaranya, akan ada taman budaya, amphi theatre diperuntukkan untuk kapasitas 1.000 orang, lalu museum Mojopahit, pendopo, dan paling menarik adanya kapal Mojopahit yang di desain untuk pujasera (foodcourt) jamuan khas pinggir sungai.

"Ini mungkin belum ada dibeberapa wilayah lainnya, untuk bisa menikmati kuliner Mojokerto di atas kapal Mojopahit," imbuhnya.

Selain itu, nantinya ada camping ground seluas satu hektar yang sengaja diperuntukkan untuk perkemahan skala regional. Sehingga, bisa dilakukan di Kota Mojokerto dengan segala fasilitas outbondnya.

Lanjut ia, sembari menunggu proyek pengerjaan fisik, pihaknya bersama BBWS Jatim lebih dulu melakukan upaya non fisik wisata agro petik jeruk, yakni dengan penanaman bibit jeruk di lahan milik BBWS.

Baca Juga: Banjir di Kelurahan Meri Terparah Sejak 5 Tahun Terakhir, Bantuan Mulai Datang, Banjir Mulai Surut

"Nah ini pohon-pohon jeruknya sebagian ditanam. Nantinya akan berkelanjutan untuk lahan seluas 2,2 hektar miliknya BBWS," imbuhnya.

Dari wisata bahari Kota Mojokerto ini, akan memberikan efek multi player yang luar biasa.  Dimana keterlibatan masyarakat, khususnya di dua kelurahan akan dilibatkan dalam pemeliharaan dan wisata agro petik jeruk ke depannya.

"Khususnya untuk ekonomi dan kesejahteraan dalam keterlibatan masyarakat. Khususnya dua kelurahan yang menjadi bagian dari kawasan ini. Ada Pulorejo dan Bluto," pungkasnya.

Sementara itu, dari pantauan Surabaya Pagi, festival ini dimulai sekitar pukul 07.30 pagi. Tampak jajaran Forkopimda, dan semua OPD, camat, lurah  mengenakan pakaian kerajaan Majapahit mengikuti kirab membawa sembilan mata air dalam kendi.

Lalu dilanjutkan dengan penyiraman sembilan mata air ke Sungai Ngotok,  tabur ribuan benih ikan, penanaman bibit jeruk di area yang nantinya akan jadi agro wisata petik jeruk oleh BBWS Jatim, hingga pemberangkatan perahu naga oleh Ning Ita bersama Forkopimda dan BBWS Jatim. Dwy

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU