Muhammadiyah Anggap Ada Propaganda Politik untuk Anies Baswedan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 06 Okt 2022 21:06 WIB

Muhammadiyah Anggap Ada Propaganda Politik untuk Anies Baswedan

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Situasi politik pasca Anies Baswedan, di deklarasikan sebagai calon presiden (capres) 2024 oleh partai NasDem, mulai ngereng. Sampai-sampai ormas Islam yang dikenal menghasilkan intelektual muslim digeret-geret.

Minggu ini ada postingan yang menarasikan Muhammadiyah resmi mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024 beredar di media sosial.

Baca Juga: Yusril: Prabowo-Gibran Penuhi Syarat Dilantik Presiden

Ternyata PP Muhammadiyah menepis mentah-mentah kabar liar tersebut.

Kabar liar Muhammadiyah mendukung Anies di Pilpres 2024 itu salah satunya beredar di Facebook, sejak Rabu (5/10/2022).

Salah satu akun mengunggah video yang diedit dan bertuliskan "Muhammadiyah Lamar Anies ke PKS". Postingan itu juga disertai tulisan yang menyatakan Muhammadiyah resmi mengusung Anies di Pilpres 2024.

Kabar itu ditepis oleh Sekum Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Dia menegaskan Muhammadiyah tidak terlibat dalam urusan politik praktis.

"Muhammadiyah tidak terlibat dalam dukung mendukung calon presiden.Sebagai Ormas Islam, Muhammadiyah tidak punya otoritas dan tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis dan dukung mendukung calon presiden dan wakil presiden," kata Mu'ti lewat akun Twitter-nya.

Baca Juga: AMIN dan Ganjar, Akui Saksinya Dintimidasi

 

Bersikap Cerdas

Mu'ti mengajak Muhammadiyah untuk bersikap cerdas. Dia menyebut video yang menyesatkan itu ditujukan sebagai propaganda politik.

"Warga Muhammadiyah hendaknya bersikap cerdas dan tidak terpengaruh oleh video yang beredar luas melalui medsos bahwa Muhammadiyah memberikan dukungan atas pencalonan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden. Video yang beredar merupakan disinformasi yg dimaksudkan sebagai propaganda politik," ujar Mu'ti.

Baca Juga: Dugaan Nepotisme Jokowi 'Dijlentrekkan' di Gedung MK

 

Masih Lama

Mu'ti juga menjelaskan sesuai konstitusi, lembaga yang berwenang mencalonkan presiden dan wakil presiden adalah partai politik. Selain itu, dia mengatakan proses pemilihan presiden dan wakil presiden masih lama. n erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU