Murid SD-SMP di Banyuwangi Dites Antigen Acak

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 04 Nov 2021 16:46 WIB

Murid SD-SMP di Banyuwangi Dites Antigen Acak

i

Petugas saat melakukan tes antigen secara acak kepada siswa SD.

SURABAYAPAGI.COM, Banyuwangi - Meski covid-19 telah melandai di beberapa daerah, namun pandemi masih belum berakhir. Mengantisipasi munculnya klaster covid-19 di sekolah saat PTM terbatas, satgas covud-19 Banyuwangi melakukan tes antigen secara acak dengan sasaran murid SD-SMP.

Baca Juga: Pemkab Banyuwangi Fasilitasi Mudik Gratis dari Bali

Juru Bicara Satgas COVID-19 Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan, pengambilan random sampling siswa yang telah melakukan PTM terbatas dilakukan seminggu ini. Siswa SD dan SMP telah dilakukan pengambilan swab antigen.

"Kita lakukan swab antigen ke siswa SD, SMP dan SMA. Saat ini masih SD dan SMP yang sedang berjalan pengambilan swab antigen," ujarnya kepada wartawan, Kamis (4/11/2021).

Tes swab antigen secara acak di lakukan di Puskesmas Sobo. Peserta swab merupakan siswa dari beberapa kelas di setiap sekolah dengan jumlah yang berbeda.

"Ada yang diambil satu siswa saja seperti di SMP Muhammadiyah. Ada juga satu sekolah yang sampel siswanya diambil lebih banyak seperti SMPN 1 Banyuwangi dengan jumlah 13 siswa," tambahnya.

Swab acak terus dilakukan sampai target sasaran terpenuhi. Satgas menyediakan 3.000 antigen kit untuk memeriksa siswa dari tiga jenjang, yakni SD, SMP, hingga SMA.

"Sampai hari ini sudah ada 1.500 atau 50 persen dari sasaran yang sudah tervaksin. Tes ini kita bagi secara acak dan merata di jenjang SD sampai SMA," terang dokter yang akrab disapa Rio tersebut.

Ditambahkan oleh Wakil Ketua Satgas COVID-19 Banyuwangi, Letkol Inf Yuli Eko Purwanto, hasil pemeriksaan swab akan dijadikan evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Banyuwangi.

"Setelah swab acak mencapai 100 persen, kami bisa melihat sejauh mana efektivitas pelaksanaan PTM. Jika ada temuan kasus positif, ada dua kemungkinan aturan yang akan diterapkan," ujarnya.

Aturannya, kata pria yang menjabat sebagai Dandim 0825 Banyuwangi ini sekolah diminta untuk mengurangi kuotanya. Jika sebelumnya 50 persen siswa yang diperbolehkan masuk, kuota tersebut bisa diturunkan lagi. Kedua, sekolah tetap menerapkan 50 persen dari jumlah siswa, namun tetap menerapkan prokes yang ketat.

"Hasilnya akan kita gunakan sebagai bahan evaluasi. Apakah pelaksanaan PTM selama ini sudah efektif atau belum. Kita menunggu selesainya tes swab hingga 100 persen," tandasnya.

Baca Juga: Bupati Ipuk Ngantor di Desa Bumiharjo

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU