Musim Panas, Surabaya Banjir!

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 28 Apr 2023 19:59 WIB

Musim Panas, Surabaya Banjir!

i

Saking parahnya, ketinggian air di kawasan Mayjend Sungkono mencapai 50 cm, Jumat (28/4/2023).

Mayjen Sungkono, Terparah. Diduga ada Tanggul Air Jebol!

 

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony Ajak Warga Budayakan Tidak Buang Sampah di Saluran Air

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Saat musim kemarau dengan panas 29 derajat celsius, kota Surabaya dilanda banjir. Kawasan Surabaya Barat, di Jalan Raya Mayjend Sungkono, yang paling parah. Sampai sampai arus lalu lintas Jumat siang sampai sore (28/4) lumpuh total. Mobil umum pun  tidak bisa bergerak. Beberapa emak-emak kebinggungan.

"Ini apa kerjaan pemerintah kota Surabaya, saat musim panas sampai ada banjir. Disebut ada Tanggul jebol. Bagaimana perawatan dari APBD yang besar," kata seorang emak warga kawasan Kupang Indah, yang lagi marah dari dalam mobil Pajero, yang dikendarai, Jumat siang.

Ibu ini binggung cari cucunya yang sholat Jumat bareng sopir keluarga. Ponselnya mati. Mobil di sekitar masjid, kepepet mobil lain. Air menggenang setinggi 50 cm. Cucunya bersembunyi di pojok masjid, takut diserbu air yang sudah mengintip ketinggian lantai masjid.

Ibu ini termasuk pemakai kendaraan dari arah Bundaran Satelit ke Jalan Mayjend Sungkono, tepat di simpang empat Dukuh Kupang, kebanyakan putar balik melawan arah karena banjir. “Mas banjir parah, sebaiknya putar balik aja percuma gak bisa lewat,” sahut-sahutan klakson pengendara motor dan mobil di lokasi.

Ratusan kendaraan roda empat dan roda dua juga dilaporkan memutar balik dan memadati kawasan Dukuh Kupang menuju Banyu Urip. Namun dari arah sebaliknya, belasan kendaraan sepeda motor mogok dan dituntun pemiliknya pascamemaksa melewati banjir.

“Iya mogok. Tadi sudah dituntun dari tikungan Jalan Girilaya ke Mayjen Sungkono,” kata Putra, salah satu pengendara sepeda Motor yang koncom kehujanan.

Banjir di kawasan Jalan Mayjend Sungkono, jelang sore mulai surut. Air banjir sempat merendam kawasan tersebut sekitar 1,5 jam.

Lurah Gunungsari Surabaya Siti Salmah mengatakan banjir terjadi tak hanya disebabkan intensitas hujan, tapi juga adanya gangguan irigasi, yakni jebolnya tanggul air.

"Pukul 12.00 WIB hujan cukup lebat dan disertai angin. Teman-teman sudah berusaha maksimal untuk memperbaiki saluran, tapi mungkin ada beberapa tanggul yang ambrol dan berdampak ke wilayah Dukuh Pakis," kata Siti saat ditemui di Mayjend Sungkono Surabaya, Jumat (28/4/2023).

 

 Banyak Kendaraan Mogok

Siti menyebut ketinggian banjir mencapai 40 cm. Namun begitu, air cepat surut karena sejumlah petugas gabungan dari Pemkot Surabaya datang dan menyedot air.

"Tapi sudah surut berkat bantuan DLK dan Damkar, penanganan ini tadi sekitar setengah jam," ujarnya.

Siti mengaku juga terkejut dengan banjir di Mayjend Sungkono. Sebab, sebelumnya tak pernah separah ini.

"Kejadian ini biasanya tidak pernah sebanjir ini, cuma 3 tahun lalu pernah seperti ini tapi tidak separah ini," ungkap Siti.

 

Kerahkan Mobil PMK

Dedik Irianto Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Surabaya menyebut, sudah mengerahkan sejumlah unit mobil pemadam kebakaran di beberapa titik banjir.

“Simo Hilir, Wiyung Karangan Jaya situ, terus Mayjend Sungkono tiga unit yang paling besar, dan Banyu Urip,” katanya.

Dedik meminta masyarakat sabar menunggu penyedotan air yang sedang diupayakan.

“Sabar ya tunggu aja dulu kalu tidak terlalu urgent. Mayjen Sungkono sedang kita upayakan,” katanya.

Dia mengatakan genangan air juga dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah, seperti di kawasan Simo Hilir, Banyuurip dan Wiyung Karangan Jaya. Bahkan tanggul saluran air di wilayah jalan Kembang Kuning dikabarkan jebol sepanjang 20 kilometer.

“Simo Hilir, Wiyung Karangan Jaya situ, terus Mayjend Sungkono tiga unit yang paling besar, dan Banyu Urip,” katanya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Halal Bihalal

Soal tanggul jebol ini juga diamini Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Surabaya, Lilik Arijanto. Menurutnya, banjir yang terjadi di Jalan Mayjend Sungkono usai hujan dengan intensitas tinggi, bukan karena pompa air yang eror.

"Jalan Mayjend Sungkono mempunyai dua pembuangan arah aliran air. Dan penyebab banjir di kawasan tersebut bukan karena pompa air eror," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat (28/4/2023).

"Satu ke arah selatan, yakni pompa arah Gunung Sari dan yang kedua ke utara menuju ke Banyu Urip," imbuh Lilik.

Lilik mengungkapkan, pompa air di sekitar Mayjen Sungkono dalam kondisi selalu menyala sehingga tak ada eror dalam pengoperasian pompa air.

Lilik mengatakan, banjir tersebut dikarenakan adanya beberapa tanggul jebol. Sehingga, alirannya mengalir ke jalan Mayjen Sungkono.

"Gunung Sari yang jebol 20 meter. Sehingga yang arah utara kita tutup dulu sementara, kita buang ke selatan. Makanya air agak ngantre di jalan. Kemudian, Dukuh Kupang, akibat jebol sendiri di Mangkunegara, daerah sekitar situ," ucapnya.

Lilik mengaku, pihaknya langsung mengerahkan satgas untuk menutup dinding tanggul dan membuat saluran sementara. Ia pun memperkirakan penangangan banjir tersebut sekitar hingga dua jam.

"Ini satgas kita kirim alat penutup dinding saluran. Sekitar satu jam kalau materialnya sudah lengkap (pengerjaannya). Satu sampai dua jam," ujarnya.

 Lilik Arjanto menambahkan tanggul yang jebol di Sungai Banyu Urip selebar 20 meter. Sehingga aliran air ada yang ditutup dan diarahkan ke arah saluran lain.

"Daerah Kembang Kuning yang dilalui saluran jebol 20 meter. Sehingga yang arah utara kita tutup dulu sementara, kita buang ke selatan. Makanya air agak ngantre di jalan," kata Lilik.

Untuk kawasan di sekitaran Mayjen Sungkono, Lilik mengatakan, posisi kawasan tersebut ada dua pembuangan arah aliran air. Ke arah selatan pompa arah Gunung Sari dan ke utara menuju ke Banyu Urip.

Pihaknya pun segera menerjunkan satgas dan mengirim alat untuk menutup dinding saluran air yang jebol itu sesegera mungkin tadi.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Siapkan Langkah Antisipasi Fenomena Urbanisasi

Lilik mengatakan, ada beberapa kawasan yang terdampak akibat jebolnya tembok sungai Banyu Urip.

"Pastinya di Mayjen Sungkono, Dukuh Kupang, akibat jebol sendiri di Mangkunegara, daerah sekitar situ," jelasnya.

 

Menggenang 20 Menit

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang meninjau ke lokasi menerangkan dari Jalan Mayjen Sungkono menuju Pasar Kembang ada 2 saluran air.

"Saluran air yang Utara menuju Kembang Kuning, yang Selatan menuju daerah Ciwo (Ciputra World) atau Kupang Indah," papar Eri, Jumat (28/4/2023).

Saat hujan deras, dinding saluran air yang ada di sebelah Utara jebol. Eri lalu memerintahkan jajarannya untuk segera menutup pintu air. Alhasil, seluruh air mengarah ke kawasan Mayjen Sungkono dan Kupang Indah.

"Otomatis teman-teman langsung menutup pintu air. Sehingga, di Mayjen Sungkono dan Kupang Indah ada genangan. Tapi Alhamdulillah setelah ada perbaikan, sekitar 20 menit genangan sudah hilang," tambah Eri.

Pilihan untuk menutup pintu air sebelah Utara harus diambil. Sebab, kalau tidak air justru akan memenuhi permukiman warga.

"Kalau (air) kita buang ke utara, rumah warga yang kena," ungkap Eri.

Saat ini tanggul yang jebol sudah diperbaiki. Pemkot Surabaya telah memasang tumpukan gasing.

"Langsung kami perbaiki dindingnya, di tengah jalan kami kasih tumpukan-tumpukan gasing. Langsung, nggak pakai nunggu nanti," tegasnya. by,sb,ham

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU