Nakes Positif Covid-19, Puskesmas Sutojayan Ditutup

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 25 Jan 2021 10:45 WIB

Nakes Positif Covid-19, Puskesmas Sutojayan Ditutup

i

Pengumuman penutupan Puskesmas Sutojayan. SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Blitar - Semakin banyaknya nakes positif Covid-19 dan penuhnya ruang isolasi pasien Covid-19 di Kabupaten Blitar membuat Puskesmas Sutojayan harus ditutup sementara dikarenakan adanya nakes yang terpapar Covid-19. Penutupan itu untuk mencegah penyebarab klaster Covid-19 sekaligus akan dilakukan General cleaning.

Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti tidak bisa memastikan dari mana para nakes di Puskesmas itu terpapar virus Covid-19.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Ungkap Alasan Pilih Blitar Jadi Tuan Rumah Upacara Sumpah Pemuda

"Hasil tracing dan testing ada lima nakes di Puskesmas Sutojayan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Tapi mereka ini bukan yang bertugas di rumah isolasi (ruso) ya. Paparan bisa datang dari mana saja, bukan hanya karena satu lokasi dengan ruso," papar Krisna, Senin (25/1/2021).

Mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19, lanjut Krisna, justru nakes yang bertugas di layanan pasien umum. Sehingga untuk memutus rantai penularannya, satgas merekomendasikan Puskesmas Sutojayan di general cleaning selama lima hari.

"Sejak Jumat (22/1/2021) kami mulai lakukan general cleaning. Dan mulai Senin (25/1/2021) sampai Rabu (27/1/2021) layanan Puskesmas Sutojayan kami tutup dulu," terangnya.

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

Krisna menambahkan, sebelum Puskesmas Sutojayan ditutup, Puskesmas Nglegok sudah menutup layanan kesehatannya lebih dahulu. Karena ada 10 nakes yang terkonfirmasi positif. Kemudian, muncul kembali klaster nakes di RSU Srengat dan Ngudi Waluyo Wlingi yang merupakan rumah sakit rujukan penanganan Covid-19.

Tidak hanya di rumah sakit milik Pemkab Blitar, namun di rumah sakit milik Pemkot Blitar juga beberapa nakes warga kabupaten dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara penambahan okupasi ruang isolasi bagi pasien bergejala maupun tanpa gejala, seakan berbanding lurus dengan lonjakan jumlah kasus baru.

Krisna mengaku, kondisi ini memaksa setiap desa membuka kembali gedung isolasi. Kampung tangguh kembali diberdayakan untuk menampung lonjakan kasus baru yang belum juga menunjukkan tanda menurun.

Baca Juga: Sumbang PAD Terbesar, Kampung Coklat Blitar Tetap Ramai Usai Kebakaran

"Sekarang, masyarakat harus mau diajak tertib 5M. Kalau tidak, coba lihatlah sekarang yang terjadi. Kondisi nakes, yankes sudah banyak yang kena. Mohon semua bersabar dan mematuhi prokes yang ada," pungkasnya. Dsy8

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU