Nelayan dan Petani Ancam Demo PT Bumi Subur

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 21 Jun 2020 18:06 WIB

Nelayan dan Petani Ancam Demo PT Bumi Subur

i

Beberapa nelayan berkumpul saat diwawancarai media. SP/Lim

SURABAYAPAGI.COM, Lumajang -  Masyarakat dusun Meleman Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun yang terdiri dari petani dan nelayan kompak akan mengunjuk rasa pihak tambak jika tetap tidak menghiraukan aspirasi masyarakat.

Pasalnya, para nelayan baik dari Desa Meleman maupun dari desa disekitarnya merasa dirugikan karena pembuangan limbah PT Bumi Subur yang mengusir ikan hingga mengakibatkan pendapatan para nelayan menjadi minim.

Baca Juga: Aktivis Praja Sumenep Demo Soroti Peredaran Minol

Hal senada juga dirasakan para petani yang kesulitan karena lahan sawahnya yang tidak produktif akibat adanya rembesan air asin.

Ada beberapa kelompok masyarakat  yang terdiri dari  kelompok petani, kelompok nelayan, dan tokoh masyarakat  Dusun Meleman Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun dengan kompak ingin ngluruk menuju tambak udang yang ada di Dusun Meleman Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang.

Tambak udang yang ada di Dusun Meleman ini adalah PT. Bumi Subur   yang sudah beroperasi selama kurang lebih 30 tahun yang di kelola oleh seorang  dari kota Banyuwangi.

Harusnya dari pihak PT tersebut bisa bertanggung jawab terhadap masyarakat, terutama di lingkungan setempat. Karena selama ini tambak tidak pernah memikirkan bagaimana keluhan masyarakat  yang ada.

Menurut salah satu warga setempat, menjelaskan kepada awak media saat di konfirmasi bahwa tanah puluhan hektar milik warga yang ada di sekitar tambak Meleman menjadi tidak produktif akibat terkena rembesan air asin.

Mereka sudah lama bersabar karena tidak bisa berbuat apa apa karena  dirinya sudah lama mengeluh kepada pihak PT, Bumi Subur terkait tanahnya yang kena rembesan air asin hingga tanahnya tidak produktif. Namun keluhan tersebut diabaikan oleh pihak tambak hingga saat ini.

Oleh karenanya, warga yang sudah menahan kesabaran dan mengalah kepada pihak tambak selama 30 tahun itu akan bertindak menuntut haknya dan tambak tersebut agar ditutup.

"Sudah lama kami bersabar kira kira 30 tahunan gara gara tambak udang  masyarakat Meleman hidup susah karna tanahnya tidak bisa produksi hingga hidup jadi sengsara", ungkap masyarakat  setempat.

Baca Juga: APMP Jatim Gelar Aksi di Kantor KPU Bangkalan

Di sisi lain dari desa tetangga juga banyak yang mengeluh karena ladangnya selalu  kena banjir bila musim hujan gara gara aliran sungai tidak begitu lancar karna ada penyempitan ke sungai di duga oleh  lokasi tambak tersebut.

Adapun beberapa desa yang terkena dampak akibat adanya tambak di antaranya, Desa Wotgalih , Desa Pelanggaran , Tunjungrejo dan desa Darungan.

 Para nelayan  yang berasal dari desa Paseban mereka kompak menuntut agar tambak di tutup.

Pasalnya, saat waktu proses panen udang diduga pihak tambak menggunakan obat untuk memudahkan menangkap udang. Namun, akibat pemberian obat tersebut menyebabkan air limbah yang lolos mengalir terus ke sungai dan langsung ke laut tanpa adanya hendapan (tandonan).

Limbah yang langsung mengalir tersebut mencemari sungai dan laut yang akibatnya membuat ikan menjauh.

Baca Juga: Demo Tuntut KPK Putuskan Status Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Dari hal ini, mengapa pihak tambak tidak berfikir panjang dengan menyediakan tandonan untuk limbah tersebut?

Para nelayan yang mengeluh sempat melakukan aksi demo kecil-kecilan kepada pihak tambak PT Bumi Subur, namun tetap saja tidak ada tanggapan positif dari pihak tambak. Justru pihak tambak merayu para nelayan dengan janji ajan dipekerjakan sebagai karyawan.

Menurut kelompok nelayan di desa Paseban yang kurang lebih jumlahnya  500- an itu sepakat mulai hari  Minggu (20/06/20), mereka akan maju untuk meminta PT Bumi Subur membuat tandonan agar limbah tidak langsung mengalir ke sungai dan laut. Dengan begitu para ikan tidak menjauh dan tangkapan para nelayan bisa  meningkat.

"Ya betul sekali saya atas nama perwakilan dari segenap para nelayan khususnya dari nelayan desa Paseban angkat bicara, kepada pihak tambak PT.  Bumi Subur, kami  sudah cukup sabar dari dulu tetapi sekarang sudah  tekat untuk maju membela hak para nelayan  supaya memenuhi permintaan kami dengan membuat tandon untuk limbah jika tidak kami pastikan unjuk rasa dan tutup tambak," tegas perwakilan para nelayan tersebut. (Lim)

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU