OJK: Literasi Keuangan Perempuan Lebih Tinggi daripada Laki-Laki

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 23 Nov 2022 11:59 WIB

OJK: Literasi Keuangan Perempuan Lebih Tinggi daripada Laki-Laki

i

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi.

SURABAYAPAGI,COM, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa indeks literasi keuangan perempuan pada 2022 mencatat pertumbuhan lebih tinggi daripada indeks literasi keuangan laki-laki. Hal ini berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 yang diselenggarkaan OJK.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi menyampaikan bahwa dari sisi gender, untuk pertama kalinya, indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi, yakni sebesar 50,33 persen dibandingkan laki-laki di angka 49,05 persen.

Baca Juga: OJK Malang: Realisasi Kredit Perbankan Tumbuh 10,31 Persen

Angka tersebut meningkat cukup signifikan dibandingkan hasil SNLIK 2019. Saat itu, indeks literasi perempuan hanya 36,13 persen sedangkan laki-laki 39,94 persen.

"Pada tahun 2020 sampai 2022, ini merupakan hasil dari OJK menempatkan perempuan sebagai kelompok prioritas untuk dilakukan edukasi dan literasi keuangan, karena kita melihat pentingnya peranan perempuan dalam hal mengelola keuangan keluarga dan juga peran perempuan yang sangat penting dalam memberikan pendidikan atau edukasi keuangan terhadap anak-anaknya," kata Frederica dalam konferensi pers hasil SNLIK 2022 yang diselenggarakan secara daring, Selasa (22/11/2022).

Namun demikian, indeks inklusi keuangan, laki-laki tetap lebih tinggi yakni sebesar 86,28 persen, lebih rendah jika dibandingkan dengan indeks inklusi keuangan gender perempuan angka 83,88 persen pada 2022. Selain itu, OJK juga membandingkan indeks literasi dan inklusi keuangan berdasarkan strata wilayah.

Baca Juga: OJK Gelar Festival Keuangan Inklusif 2023 di Jatim

Dengan rincian, wilayah perkotaan literasi dan inklusi masing-masing sebesar 50,52 persen dan 86,73 persen. Adapun posisi ini lebih tinggi dibandingkan di wilayah perdesaan, yakni sebesar 48,43 persen dan 82,69 persen.

Jika dilihat dari gap, Friderica menyampaikan bahwa gap indeks literasi keuangan semakin mengecil dari 6,88 persen di tahun 2019 menjadi 2,10 persen di periode 2022. Sedangkan gap indeks inklusi keuangan juga mengecil dari 15,11 persen di posisi 2019 menjadi 4,04 persen di periode 2022.

Baca Juga: Sektor Jasa Keuangan Jatim Relatif Stabil

“Hal ini sejalan dengan strategi pelaksanaan edukasi keuangan yaitu meningkatkan kuantitas pelaksanaan edukasi keuangan di wilayah perdesaan,” ungkapnya.

Sebagai informasi, SNLIK 2022 dilaksanakan mulai Juli-September 2022 di 34 provinsi yang mencakup 76 kota atau kabupaten dengan jumlah responden sebanyak 14.634 orang yang berusia antara 15-79 tahun. Adapun SNLIK dilakukan tiga tahun sekali. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU