OJK Optimistis Pemulihan Ekonomi Berlanjut Tahun Ini

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 06 Feb 2023 09:58 WIB

OJK Optimistis Pemulihan Ekonomi Berlanjut Tahun Ini

i

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023 di Jakarta, Senin (6/2/2023). Foto: tangkapan layar youtube OJK TV.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar meyakini pemulihan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 akan terus berlanjut di tahun 2023 ini. Menurutnya, hal itu didorong oleh peningkatan aktivitas perekonomian domestik dari sisi konsumsi dan investasi.

Selain itu, Mahendra menilai pemulihan ekonomi RI diperkuat oleh pengumuman pemerintah yamh mengakhiri tanggap darurat pandemi akan menjadi modalitas utama bagi pertumbuhan lebih kuat lagi tahun ini.

Baca Juga: OJK Terapkan Sistem 'Reward and Punishment', Genjot Net Zero Emission 2060

Hal itu ia sampaikan dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023 dengan tema Penguatan Setor Jasa Keuangan dalam Menjaga Pertumbuhan Ekonomi, Senin (6/2/2023).

"Kami meyakini sebagian besar risiko transmisi perlambatan pertumbuhan ekonomi global termasuk dampak penurunan harga komoditas, penurunan permintaan ekspor dan pengetatan likuiditas global sudah dipahami dan dapat dimitigasi dengan tepat," kata Mahendra.

Mahendra mengatakan, tingginya optimisme terhadap prospek perekonomian nasional tercermin dari perkembangan pasar modal yang mencatatkan penambahan 71 emiten baru tahun lalu dimana angka tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah pasar modal.

Di samping itu itu, kredit perbankan tumbuh 11,4 persen dan piutang pembiayaan tumbuh 14,2 persen yang lebih tinggi dari rata-rata 5 tahun sebelum pandemi sebesar 8,9 persen dan 4,4 persen.

Dalam kesempatan itu, Mahendra juga menyoroti soal tahun politik yang akan dimulai pada 2023 jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Tahun ini, siklus politik 5 tahunan juga dimulai.

Baca Juga: Nunggak 2 Angsuran, Mobil Pajero di Kediri Dijabel Kolektor MAF

"Pemilihan umum, pemilihan Presiden dan Wapres kali ini adalah yang kelima setelah reformasi. Pengalaman menunjukkan, sekalipun suhu politik tentu meningkat, namun kondisi keamanan hukum dan iklim berusaha tetap terjaga dengan baik," ujarnya.

Ia memproyeksikan, konsumsi masyarakat dan aktivitas industri akan meningkat jelang Pemilu sehingga dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Khususnya industri padat karya seperti makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil, percetakan serta transportasi.

"Kondisi ini dimungkinkan karena Indonesia telah menjadi sistem demokrasi yang makin dewasa pada saat kepentingan nasional adalah yang menjadi tujuan utama setiap kontestannya. Ini Indonesia akan semakin mengokohkan dirinya menjadi negara demokrasi presidensial terbesar di dunia. Indonesia gak ada lawan," tuturnya.

Baca Juga: Penyaluran Modal Ventura Tembus Rp 17,39 Triliun

Maka dari itu, Mahendra mengajak seluruh masyarakat, pelaku industri jasa keuangan, maupun investor untuk tidak meragukan penguatan ekonomi Indonesia.

"Kami mengajak semua untuk tidak ragu-ragu terhadap penguatan perekonomian, stabilitas keuangan, serta perbaikan iklim investasi di Indonesia, baik investasi langsung maupun portofolio dalam dan luar negeri akan terus meningkat," pungkasnya.

Sebagai informasi, pertemuan tahunan industri jasa keuangan 2023 ini dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Kabinet Indonesia Maju, Gubernur Bank Indonesia (BI), dan seluruh pelaku industri jasa keuangan. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU