Olok-Olok Rusia ke Amerika Soal Rumor Invansi yang Tak Terbukti

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 18 Feb 2022 13:42 WIB

Olok-Olok Rusia ke Amerika Soal Rumor Invansi yang Tak Terbukti

i

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova. (Foto: Kremlin.ru, Wikimedia Commons)

SURABAYAPAGI.COM, Moskow – Sejumlah pejabat dan tokoh politik di Rusia secara serempak mengolok-olok Amerika Serikat (AS) selama 2 hari belakangan ini lantaran prediksi invasi Rusia tidak terbukti.

Dengan nada satire, para pejabat Rusia mempertanyakan prediksi AS terkait invasi yang akan dilakukan ke Ukraina pada 16 Februari 2022. Salah satunya adalah juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Zanariah Harapkan Jadi Motivasi Masyarakat Lunas PBB Tepat Waktu

Lucunya, ia justru menanyakan jadwal invasi yang akan terjadi. Karena dirinya ingin merencanakan liburan.

“Saya ingin bertanya apakah sumber informasi keliru dari AS dan Inggris, bisa mempublikasikan jadwal invasi kami yang akan datang untuk tahun ini. Saya ingin merencanakan liburan saya,"tulis Maria Zakharova dinukil Surabaya Pagi dalam akun media sosialnya, Jumat (18/02/2022)

Selain dari Zakharova, sindiran juga datang dari Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin. Secara sarkas ia mengingatkan agar AS tidak menjadikan rapat dewan keamanan PBB sebagai ajang pertunjukan sirkus.

Baca Juga: BPPKAD Sumenep Maksimalkan Pemungutan PBB P2 di Sejumlah Desa

Pernyataan Vershinin itu diutarakan menanggapi klaim Menlu AS Antony Blinken dalam rapat DK PBB pada Kamis (17/2) soal rencana Rusia menyusun dalih untuk membenarkan serangan ke Ukraina

"Kami telah lama mengklarifikasi semuanya dan menjelaskan segalanya. Dan tanggal yang diumumkan dari apa yang disebut invasi telah berlalu, Jadi karena itu, saran saya kepada Anda (AS) adalah tidak menampilkan diri Anda dalam situasi yang canggung, Jangan buat sidang ini laiknya pertunjukan sirkus," kata Vershinin yang mewakili Rusia dalam rapat.

Sebagai informasi, sebelumnya intelijen negara-negara barat khususnya AS telah memperingatkan bahwa Rusia mungkin memilih hari Rabu (16/02) waktu setempat, sebagai waktu yang tepat untuk meningkatkan konflik separatis yang berkelanjutan di Ukraina bagian timur. Ini kemudian diperkuat dengan adanya lebih dari 100.000 tentara Rusia yang bergerak ke sekitar perbatasan Ukraina.

Meski begitu intelijen Barat juga menyebut bahwa prediksi tanggal invasi itu juga bisa menjadi bagian dari upaya penyebaran informasi keliru oleh Rusia sendiri.

Hingga saat ini Rusia telah membantah niat untuk menyerang tetangganya Ukraina, namun pembicaraan diplomatik antara Rusia dan AS berserta sekutunya termasuk panggilan telepon antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin belum menghasilkan solusi apa pun.Sem

Baca Juga: Wajib Pajak di Kabupaten Pasuruan Lunasi PBB P2




Editor : Redaksi

BERITA TERBARU