Omicron Picu Disfungsi Ereksi pada Pria

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 10 Feb 2022 20:54 WIB

Omicron Picu Disfungsi Ereksi pada Pria

i

Omicron mengganas, Pemkot Surabaya Sebar Swab Hunter di pusat keramaian, salah satunya di Warkop di wilayah Ngagel, kemarin. Mereka yang terjaring razia langsung di-swab. SP/Amin

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Omicron diyakini berpengaruh pada  alat reproduksi pria atau penis. Demikian dikatakan Dokter Spesialis Andrologi Rumah Sakit Siloam Surabaya, dr. Onasis Sudarto, Sp.And.

Menurutnya, ada tiga alasan utama mengapa terjadi perubahan pada alat reproduksi pria yang terkonfirmasi positif covid-19 khususnya varian Omicron.

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

Pertama adalah covid-19 varian Omicron mempengaruhi sistem vaskular (pembuluh darah_red) pria. Hal ini kemudian dikenal dengan efek vaskular.

"Fungsi ereksi merupakan salah satu prediktor penyakit jantung, sehingga dapat dikatakan sistem vaskular dan sistem reproduksi saling berhubungan. Nah, COVID-19 menyebabkan hiperinflamasi di seluruh tubuh, terutama di jantung dan otot di sekitarnya," kata dr. Onasis kepada Surabaya Pagi, Kamis (10/02/2021).

"Pengaruhnya ini akhirnya membuat suplai darah ke penis tersumbat atau menyempit, sebagai akibat dari kondisi pembuluh darah yang memburuk karena infeksi virus," tambahnya lagi.

Penyebab kedua kata dr. Onasis adalah kondisi psikologi dari pria. Perlu diketahui, dampak psikologis pria dan wanita ketika terkena covid-19 sangat berbeda. Pria dinilai memiliki tingkat psikologi dalam hal ini stres, depresi dan kecemasan yang lebih parah dari wanita.

Hal ini terjadi karena secara geneologi, pria memiliki tanggungjawab lebih besar dari pada wanita. Sehingga ketika pria terkonfimasi positif covid-19, maka secara otomatis tanggung jawab sebagai pencari nafkah akan terhambat. Hal inilah yang membuat tingkat stres atau dpresi pria lebih tinggi daripada wanita.

"Jangan salah loh mas, aktivitas seksual erat kaitannya dengan kesehatan mental dan psikologi. Stres, kecemasan, dan depresi yang terjadi oleh virus itu dapat mempengaruhi tingkat seksualitas sesorang. Akibatnya disfungsi ereksi bisa terjadi mas, ya karena itu tadi, suasana hati yang buruk," katanya menjelaskan.

Selain dua faktor di atas, ada pula penyebab ketiga yakni adanya penurunan kesehatan secara menyeluruh. Pria yang memiliki kondisi kesehatan yang buruk atau memiliki penyakit bawaan (komorbid) akan memiliki potensi mengalami disfungsi ereksi manakala terkena virus covid-19.

Karena secara sistem reproduksi, disfungsi ereksi biasanya terjadi akibat gejala dari masalah atau penyakit yang mendasarinya.

"Pria yang memiliki kondisi kesehatan yang buruk berisiko lebih besar akan kondisi ini, serta berisiko memiliki reaksi parah akibat covid-19. Karena virus dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, penurunan kesehatan secara keseluruhan dan juga dapat memengaruhi risiko disfungsi ereksi dan komplikasi lainnya," ujarnya.

Penyebab lain yang perlu dikhawatirkan pasca terkonfirmasi positif adalah potensi kerusakan testis. Kendati begitu, ia menyampaikan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah kerusakan tersebut bersifat permanen, sementara, atau dapat memengaruhi kesuburan.

Baca Juga: Awas Covid-19 Varian Kraken, Tingkat Penularannya Cepat

Tak hanya itu saja, faktor usia juga merupakan aspek penting untuk dipertimbangkan. Karena semakin tinggi usia semakin rentan terkena penyakit. Hal ini merupakan salah satu faktor risiko terjadinya disfungsi ereksi.

"Karena ada penelitian yang menyebutkan bahwa kemungkinan ada efek kardiovaskular dan efek medis lain akibat covid-19. Tapi masih terlalu dini untuk mengatakan apa sebenarnya semua efek jangka panjangnya atau hanya sementara dan tidak permanen," pungkasnya.

Apa yang dikatakan Onasis, selaras dengan kesimpulan yang dirilis para ahli asal University College London.

 

 

 

Baca Juga: PPKM Dicabut, Dinkes Kabupaten Mojokerto Tetap Siagakan Ruang Isolasi

Mengecil

Dalam rilisan tersebut, disebutkan bahwa virus covid-19 varian Omicron dapat membuat penis pria mengalami penurunan ukuran yang signifikan atau semakin mengecil.

Dari survey yang dilakukan kepada 3.400 orang positif covid-19, ditemukan 200 orang atau sekitar 5% pria mengalami perubahan ukuran penis yang semakin mengecil. Para ahli mengklaim, perubahan ukuran tersebut akibat efek domino dari kerusakan pembuluh darah saat terserang virus covid-19 varian Omicron.

Selain penis yang mengecil, para ahli juga menemukan adanya disfungsi ereksi pada pria yang terkonfirmasi positif covid-19. Dan lagi-lagi, penyebab disfungsi ereksi akibat adanya serangan virus pada pembuluh darah sehingga menyebabkan aliran darah ke alat kelamin pria terhambat. Hal inilah yang memgakibatkan terjadinya disfungsi ereksi.

Tak hanya itu saja, varian Omicron juga berakibat pada pembekuan darah pada penis. Musababnya, varian Omicron dinilai mampu memasuki sel-sel endotel pembuluh darah sehingga membuat sel tersebut berhenti bekerja.

Sebagai informasi, sel endotel merupakan salah satu sel yang berada di pembuluh darah. Fungsi utama sel endotel adalah mengontrol kelancaran aliran darah. Oleh karenanya bila sel tersebut mengalami gangguan akibat serangan virus, maka aliran darah akan terhambat dan mempengaruhi kondisi tubuh seseorang. sem

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU