Omicron Sudah di Jakarta, Surabaya Siaga

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 29 Des 2021 20:35 WIB

Omicron Sudah di Jakarta, Surabaya Siaga

i

Sejumlah penumpang pesawat berjalan di area Terminal 2F Internasional Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, kemarin. Pemerintah menghimbau masyarakat agar tak ke luar negeri dulu.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Data kasus positif COVID-19 varian Omicron di Indonesia pada Rabu (29/12) bertambah 21 orang. Sehingga sampai saat ini jumlah kasus positif ada 68 orang.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan 21 kasus baru itu merupakan pelaku perjalanan luar negeri yang terdiri dari 16 WNI, 5 WNA. Ia heran atas ditemukan pasien covid-19 Omitron di Jakarta yang tidak punya riwayat bepergian ke luar negeri. Pasien dari Jakarta ini juga menularkan ke istrinya. Kini pasutri ini dalam perawatan dinkes DKI Jakarta.

Baca Juga: Imigrasi I Surabaya Berhasil Terbitkan Hampir 10 Ribu Paspor

Negara kedatangan paling banyak adalah Arab Saudi, dan Turki. Sampai saat ini kasus Omicron di Indonesia kebanyakan dari pelaku perjalanan luar negeri.

“Adanya kasus Omicron Indonesia karena adanya perjalanan dari beberapa negara seperti Arab Saudi dan Turki, sehingga masyarakat diimbau untuk mempertimbangkan berlibur ke sana,” katanya.

Pengetatan di pintu masuk negara terus dilakukan, terutama di perbatasan laut, dan darat. Positivity rate di pintu masuk laut dan darat 10 kali lebih tinggi daripada di udara.

dr. Nadia mengimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas dan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan.

“Kesadaran diri dan menahan keinginan berpergian harus dilakukan. Saya meminta masyarakat untuk bekerja sama mencegah penularan virus COVID-19 dengan menahan diri tidak bepergian,” ucapnya.

 

Siap Terima Pasien

Sementara itu di Surabaya, Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya menyatakan siap menghadapi varian baru Omicron. Hal ini dikatakan langsung oleh Ketua Pelaksana PPKPC Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya Radian Jadid.

Ia mengatakan seluruh personel, baik tenaga kesehatan maupun relawan pendamping tetap siaga. Seperti sebelumnya RSLI telah teruji dengan berbagai varian yang muncul mulai Delta, UK, hingga Afsel.

"Sementara menghadapi dampak Nataru maupun varian baru Omicron,  tidak ada persiapan khusus, namun nantinya kalau ditugaskan menangani pasien Covid-19 terutama dari luar negeri (PMI) tentunya pengetatan penggunaan APD dan pelaksanaan protokol kesehatan tetap menjadi perhatian utama,"ujarnya Rabu (27/12/2021).

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat

RSLI juga telah mempersiapkan peralatan dan ketersediaan APD. Walaupun beberapa disimpan di gudang untuk keamanan dan menghindari kerusakan. Kondisi peralatan masih aman.

"Informasi dari bagian apoteker, ketersediaannya hingga 3 bulan kedepan masih aman. Barusan juga berkoordinasi dengan dr Erwin, Kadinkes Jatim. Semuanya bergerak dinamis. Beberapa kebijakan menunggu arahan dari gubernur maupun pemangku kepentingan dari pusat, karena terkait koordinasi lintas kementerian," kata Jadid.

 

PMI Berdatangan

Sementara itu, ribuan pekerja migran Indonesia (PMI) bakal kembali ke tanah air melalui Bandara Internasional Juanda pada awal Januari 2022 mendatang. Hal ini sesuai dengan arahan dari Menko Marinvest akan dibuka layanan kedatangan PMI di bandara Juanda untuk mengurangi beban di Jakarta, karena diperkirakan akan masuk sekitar 5000 PMI.

Tanggal 1 Januari 2022 Juanda dibuka untuk kedatangan PMI. Kedatangan pertama bisa jadi tanggal 1, 2 atau 3 Januari 2021. Diperkirakan tiap hari akan masuk melalui Juanda sekitar 300 orang sehingga  kebutuhan tempat karantina diperkirakan untuk kapasitas 300x10 hari + 10% = 3300 orang.

Baca Juga: Tingkatkan Kepuasan Masyarakat, Satpas SIM Colombo Gaungkan Pelayanan Prima dan Transparansi

Berdasarkan SK Gubernur Jatim nomor 188/256/KPTS/013/2021 tentang Satuan Tugas Pengendalian Perjalanan Internasional di Jawa Timur. Penanganan PMI dan WNA dengan isolasi terpadu (isoter) maupun isolasi mandiri (isoman).

Pemerintah akan membuka lokasi karantina di Asrama Haji, Balai diklat Kemenag, LPMP dan Hotel, dan untuk cadangan disiapkan di RSDL Bangkalan dan Asrama Marinir Surabaya.PMI akan  dikarantina selama 10 hari sebelum mereka kembali ke tempat asalnya.

Total terdapat tiga isoter yang disiapkan, yakni di Asrama Haji Sukolilo dengan ketersediaan 964 tempat tidur, LPMP Ketintang 160 tempat tidur, dan Badiklat Kemenag Jatim 132 tempat tidur,total 1.256 tempat tidur. Pemprov Jatim menyiapkan tempat karantina cadangan bagi pekerja migran di RSDLB (BPWS Bangkalan) beserta Asrama Marinir Surabaya.

Bagi PMI  yang hendak melakukan isoman Palang Merah Indonesia telah menyiapkan enam hotel dengan kapasitas 530 tempat tidur, Untuk  non-PMI disediakan 27 hotel dengan kapasitas 1.299 tempat tidur.

Untuk isoman, biaya ditanggung pribadi selama 14 hari, tetap di bawah pengawasan Satgas COVID-19. Untuk rujukan yg positif rencana akan di isolasi dan dirawat di RSUD Dr Soetomo.  Dicadangkan Rumah Sakit Lapangan apabila terjadi kenaikan jumlah yang luar biasa.

Sedangkan seperti rilis Gubernur Jatim beberapa waktu tentang tiga rumah sakit lapangan yang akan dipersiapkan, termasuk RSLI, masih belum diputuskan. Namun RSLI akan disiagakan Februari atau Maret 2022, dengan pengurangan minimalisir tenaga operasional. ana,jk,05

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU