OPD Diminta 'Kroyokan' Berkolaborasi Menuju Lamongan Zero Stunting

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 16 Jan 2022 16:09 WIB

OPD Diminta 'Kroyokan' Berkolaborasi Menuju Lamongan Zero Stunting

i

Ketua TP PKK Lamongan Anis Yuhronur Efendi, dengan bupati mengunjungi masyarakat rentan di Desa Karangwungulor peserta program Home Care Service. SP/MUHAJIRIN KASRUN

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Lamongan terus berupaya bagaimana daerahnya menjadi bebas atau meminimalisir dari stunting. Untuk mencapai itu semua OPD diminta 'Kroyokan' berkolaborasi menuju Lamongan zero stunting.

Hal itu disampaikan oleh bupati Yuhronur Efendi dalam acara Pencanangan Desa Pilot Project Pelaksanaan Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana di Balai Desa Karangwungulor Kecamatan Laren, Jumat (15/1/2022) lalu.

Baca Juga: Bocah di Lamongan Tewas Tenggelam di Telaga

Disebutkan olehnya, kalau Organisasi Perangkat Desa (OPD) terus bergerak dan berkolaborasi, tentu apa yang menjadi cita-cita bersama, dalam tercipta ekosistem seimbang guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat sehingga tercipta generasi unggul, cerdas dan berdaya saing menuju kejayaan Lamongan bisa tercapai.

“Kita akan menciptakan sebuah ekosistem, artinya semua terhubung dalam penuntasan stunting. Nah kita bertekad untuk menciptakan generasi-generasi yang tinggi, cerdas, dinamis dan tangkas melalui pemenuhan gizi. Untuk itu saya mengajak seluruh OPD untuk kroyokan, melakukan kolaborasi menuju Lamongan zero stunting,” ujarnya.

Meski lanjutnya,  stunting di Kabupaten Lamongan tergolong masih rendah yakni pada angka 6,45 persen, Pemerintah Kabupaten Lamongan bahkan menciptakan sebuah ekosistem (hubungan timbal balik) dalam penuntasan stunting.

Sementara itu,  Desa Karangwungulor Kecamatan Laren sendiri merupakan salah satu desa dari lima desa di lima kecamatan (Desa Deket Kecamatan Deket, Desa Nguwok Kecamatan Modo, Desa Jatidrojog Kecamatan Kedungpring, Desa Karangwungulor Kecamatan Laren dan Desa Banjarejo Kecamatan Sukodadi) yang dicanangkan menjadi pilot project penurunan stunting oleh TP PKK Kabupaten Lamongan.

Baca Juga: Kupatan Tanjung Kodok, Lestarikan Tradisi dan Promosi Wisata Lamongan

Sebagai salah satu upaya baru untuk menangani stunting, Lamongan telah melakukan pencanangan Jumat Gembira (Gerakan Minum Tablet Tambah Darah dan Obat Cacing) yang menurut Bupati YES merupakan upaya pencegahan stunting pada calon ibu, yakni untuk remaja wanita dengan usia produktif dan terbebas dari cacingan.

Tidak hanya stunting, bupati juga mengajak seluruh elemen masyarakat turut peduli terhadap keadaan sekitar. Melalui program unggulan penanggulangan kemiskinan ekstrem home care service (HCS) hingga program Rutilahu yang diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya keluarga rawan baik di bidang kesehatan, sosial juga ekonomi.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, dr. Taufik Hidayat turut menjelaskan penetapan kelima desa yang ditunjuk sebagai pilot project. Sehingga pengalaman dari kelima desa ini akan di dibuat percontohan desa lainnya

Baca Juga: Hari Pertama Masuk, Layanan Publik Lamongan Mulai Beroperasi

 

Desa pilot project lanjut bupati, diharapkan bisa menjadi desa yang tangguh dalam menghadapi berbagai tekanan. Seperti contoh, tekanan ekonomi, bencana, bahkan problem-problem kesehatan, problem lingkungan bahkan sampah juga harus selesai di tingkat desa. "Keberhasilan dari Desa Karangwungulor dan desa pilot project lainnya dapat menjadi percontohan desa lainnya dalam penurunan stunting,”harapnya.

Bersama Ketua TP PKK Lamongan Anis Yuhronur Efendi, Bupati turut mengunjungi masyarakat rentan Desa Karangwungulor peserta program Home Care Service. jir

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU