Home / Peristiwa : Kritik Menko Marvest Luhut

OTT KPK tak Baik Bagi Negara

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 20 Des 2022 21:17 WIB

OTT KPK tak Baik Bagi Negara

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pemberantasan korupsi, dikritik Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut sarankan KPK tak perlu sedikit-sedikit menangkap orang.

Menurut Luhut, OTT yang dilakukan KPK terhadap pejabat diduga korupsi tidak baik bagi negara. "Kita nggak usah bicara tinggi-tinggilah. OTT-OTT ini kan nggak bagus sebenarnya. Buat negeri ini jelek banget. Tapi kalau kita digital life, siapa yang mau melawan kita," kata Luhut di acara peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024 di Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Baca Juga: Yusril Tersenyum, Mahfud Ingatkan Kesaksiannya MK = Mahkamah Kalkulator, Pandangan Usang

Luhut kemudian bercerita dirinya diundang untuk diwawancarai salah satu media di London. Dia mengatakan Indonesia dipuji usai berhasil menyelenggarakan KTT G20 di Bali pada November lalu.

"Saya baru dari London kemarin Bapak/Ibu. Setelah KTT G20 untuk menindaklanjuti itu. Semua orang memuji kita. Saya sampai diundang bicara live di Bloomberg TV," ujarnya.

 

Empat Pilar

Luhut mengaku dirinya menjelaskan Indonesia memiliki empat pilar dalam pembangunan. Dari keempat yang disampaikan itu, dia menyebut digitalisasi merupakan kunci kemajuan bangsa.

"Saya jelaskan mengenai Indonesia. Saya bilang ada empat pilar kami. Satu efisiensi, efisiensi apa digitalisasi. Kedua hilirisasi, yang ketiga dana desa, itu saya jelaskan kepada mereka. Tapi dua pertama tadi itu kuncinya," ucapnya.

 

Bersih-bersih Amat

Luhut mengingatkan KPK jangan sedikit-sedikit melakukan penangkapan. Menurutnya, jika digitalisasi di Indonesia berjalan baik, tidak akan ada yang bisa main-main dengan sistem.

"Jadi kalau kita mau bekerja dengan hati, ya kalau hidup-hidup sedikit bolehlah, kita kalau mau bersih-bersih amat di surgalah kau," kata Luhut

Baca Juga: Kini, Kabag Keuangan Lamongan Diperiksa KPK

"Jadi KPK jangan pula sedikit-sedikit tangkap tangkap, ya lihat-lihatlah. Tapi kalau digitalisasi ini sudah jalan tidak akan bisa main-main," ingatnya.

 

Selamatkan Rp 57,9 triliun

Pada hari yang sama, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan telah melakukan penyelamatan kerugian negara dari pencegahan korupsi mencapai Rp 57,9 triliun di tahun 2022. Angka ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 46,5 triliun.

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, keberhasilan dan kegagalan pencegahan korupsi sangat tergantung dari komitmen semua pihak. Dia mengatakan, pencegahan merupakan hal yang penting.

"Pencegahan korupsi menjadi penting, karena melalui pencegahan maka kita telah menyelamatkan potensi kerugian negara," katanya dalam acara Peluncuran

Baca Juga: 2 Crazy Rich Jakarta dan Surabaya, Ditahan Kejagung

Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024 di Jakarta, Selasa (20/12/2022).

 

Anggaran Negara

Ia mengatakan, dengan pencegahan maka anggaran negara bisa digunakan untuk menopang program-program pemerintah. Selanjutnya, Firli yang mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo  mengatakan kinerja penegakan hukum bukan diukur dari berapa banyak kasus yang ditemukan. Namun, kata dia, harus ada pencegahan agar tindak pidana tak lagi terjadi.

"Kinerja penegakan hukum bukan diukur dari seberapa banyak kasus yang ditemukan dan bukan diukur berapa banyak orang yang ditahan namun harus ada pencegahan yang berkelanjutan agar tidak terjadi tindak pidana dan tidak pernah terjadi kembali," papar Firly. n jk/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU