Paguyuban Marga Tionghoa Hadap Jokowi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 15 Mei 2023 21:23 WIB

Paguyuban Marga Tionghoa Hadap Jokowi

i

Hary Tanoe didampingi salah satu pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) memberikan keterangan usai dirinya dipanggil oleh Presiden Jokowi, Senin (15/5/2023) pagi di Istana Kepresidenan.

Yusuf Mansur Ungkap Belum Ada Arahan dari Jokowi Tentang Pilpres 2024 

 

Baca Juga: Jokowi vs Mega, Prabowo vs Mega = Kekuasaan

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Jelang pilpres 2024, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) dari seluruh Indonesia bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2023) kemarin.

Rombongan PSMTI didampingi Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo atau HT. Posisi Hary Tanoe, selain Ketua Umum Perindo, sekaligus pembina PSMTI.

"Jadi saya mendampingi tadi rombongan PSMTI, para pimpinan dari berbagai provinsi dan juga pimpinan DPP yang dipimpin oleh Wilianto Tanta. Dan tentunya ini yang pertama kali PSMTI beraudiensi dengan kepala negara setelah berdiri 25 tahun," kata Hary Tanoe selaku pembina PSMTI kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2023)

 

Punya Cabang di 167 kabupaten/kota

Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) didirikan pada tanggal 28 September 1998 oleh Brigjen TNI Purn Tedi Jusuf. Saat ini PSMTI mempunyai banyak cabang di daerah di provinsi-provinsi, kabupaten, dan kota .

PSMTI merupakan organisasi etnik Tionghoa berskala nasional yang pertama dibentuk pascareformasi. Secara umum, PSMTI dicatat Wikipidea, sebagai organisasi Tionghoa terbesar di Indonesia. Kini ada cabang di 167 kabupaten/kota di 30 provinsi seluruh Indonesia.

Dikumpulkan dari beberapa sumber, kosentrasi PSMTI merespon kebijakan pemerintah adalah lingkungan domestic dan internasional . Termasuk menyuarakan penggunaan kata “Tionghoa” menggantikan kata “Cina”.

Termasuk ikuti perkembangan hubungan Indonesia-Tiongkok maupun perkembangan Tiongkok sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia. Makanya, PSMTI meminta secara tegas penghapusan kata “Cina”.

Sampai saat ini, PSMTI terus berjuang agar Presiden Joko Widodo membuat pernyataan "penghapusan kata “Cina”. Hal ini sangat relevan dengan konteks relasi Indonesia-Tiongkok yang rentan untuk dipolisitir akibat sejarah masa lalu.

 

Mayoritas Anggota PSMTI, Pengusaha

Hary Tanoe mengatakan PSMTI merupakan wadah bagi warga Tionghoa di Indonesia dari berbagai macam marga. Dia mengatakan mayoritas dari mereka merupakan pengusaha.

"Dan kalau saya lihat dari data statistik ada 7 juta lebih warga Tionghoa di Indonesia, dan juga tentunya mayoritas dari mereka adalah pengusaha. Jadi kalau kita lihat berapa besar yang ada di PSMTI langsung atau tidak langsung tentunya jumlahnya sangat besar," ujar Hary Tanoe.

 

PSMTI Dukung Keputusan Jokowi

Baca Juga: Dinyatakan oleh Ketua Dewan Kehormatan PDIP, Sudah Bukan Kader PDIP Lagi, Jokowi tak Kaget

Hary Tanoe mengatakan PSMTI juga menyampaikan apresiasi kepada Jokowi yang telah membawa Indonesia ke arah lebih baik. Ekonomi tumbuh dengan baik meskipun ada pandemi.

Dia pun menegaskan PSMTI siap mendukung keputusan Jokowi. Menurut Hary Tanoe, siapa pun pilihan Jokowi bakal menjadi pilihan PSMTI juga.

"PSMTI juga menegaskan ingin sekali siapa pun nant didukung Pak Jokowi, tentunya akan didukung oleh PSMTI. Intinya PSMTI ini menegaskan perlunya ada keberlanjutan kontinuitas atas apa yang sudah dicapai beliau, baik secara ekonomi, secara politik, yang kita tahu adem nyaman, maupun dari sisi yang lain termasuk yang terkait dengan sosial," ujar Hary Tanoe.

 

Diisukan Ditawati Menkominfo

Pertemuan Hary Tanoe dan Jokowi ini merupakan yang kedua kalinya setelah Lebaran 2023. Hary Tanoe menepis pertemuan itu terkait tawaran posisi Menkominfo. "Waa ada lagi, itu kan rumor, itu katanya siapa itu," ujar Hary Tanoe.

Hary Tanoe menegaskan dirinya tidak menyerahkan apa-apa saat bertemu Jokowi tadi. Dia juga menyatakan dirinya fokus untuk membangun Perindo.

"Oh tidak saya hanya cukup membangun Partai Perindo, karena membangun partai itu butuh konsentrasi butuh fokus jadi saya tugas saya membangun partai supaya bisa menjadi partai yang besar," kata Hary Tanoe saat ditanya apakah nama dia sendiri yang ditunjuk untuk mengisi slot menteri.

 

Baca Juga: Tudingan Politisasi Bansos tak Terbukti, Jokowi Senang

Yusuf Mansur Ikut Rombongan PSMTI

Dalam kesempatan itu, Hary Tanoe mengatakan PSMTI juga menyampaikan apresiasi kepada Jokowi yang telah membawa Indonesia ke arah lebih baik.

Ekonomi tumbuh dengan baik meskipun ada pandemi.

Dia juga menegaskan PSMTI siap mendukung keputusan Jokowi. Menurut Hary Tanoe, siapa pun pilihan Jokowi bakal menjadi pilihan PSMTI juga.

"PSMTI juga menegaskan ingin sekali siapa pun nanti didukung Pak Jokowi, tentunya akan didukung oleh PSMTI. Intinya PSMTI ini menegaskan perlunya ada keberlanjutan kontinuitas atas apa yang sudah dicapai beliau, baik secara ekonomi, secara politik, yang kita tahu adem nyaman, maupun dari sisi yang lain termasuk yang terkait dengan sosial," ujar Hary Tanoe.

Ustaz Yusuf Mansur juga hadir dalam pertemuan PSMTI dengan Jokowi. Yusuf Mansur mengungkapkan belum ada arahan dari Jokowi mengenai Pilpres 2024. "Terus tadi ada pengarahan soal pilpres bahwa belum ada arahan. Itu pengarahannya," kata Yusuf Mansur seraya tertawa.

Politikus Perindo itu mengatakan saat ini koalisi masih belum terbentuk. Menurut Yusuf Mansur, Jokowi pada waktunya akan memberikan arahan kepada mereka.

"Belum ada arahan karena katanya koalisi belum terbentuk, terus kemudian cawapres, apanya juga belum selesai semua. Ya nanti pada waktunya beliau akan memberi arahan," ujar Yusuf Mansur. n erc/jk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU