Pak Eri, Jaga Rantai Produksi UMKM di Surabaya..
SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Melihat naiknya tren UMKM di Surabaya selama pandemi, saya melihat ada tiga faktor. Pertama, akibat perubahan lapangan pekerjaan penduduk yang sebelumnya berkerja di sektor formal kemudian saat pandemi terdampak dan beralih ke sektor informal seperti UMKM. Lalu kedua, banyak jenis perkerjaan selama pandemi yang mengharuskan pekerja menjalani pekerjaan di rumah peluang ini digunakan untuk menambah pendapatan dengan cara berjualan khususnya secara online.
Ketiga, perubahan struktur ekonomi akibat pandemi sehingga masyarakat berinisiatif menjadi pengusaha meskipun dalam skala UMKM dan lainnya.
Namun, adanya PPKM Mikro ini yang bisa membuat kinerja UMKM terkendala terutama dari pendapatan. Ini semua akibat karena aktivitas masyarakat dibatasi. Hal itu akan lebih terasa bagi pelaku UMKM yang memang berjualan atau pemasarannya masih konvensional tidak online.
Ini yang menjadi catatan dan evaluasi bagi Pemkot Surabaya dibawah Wali Kota Pak Eri dan Wakil Wali Kota Pak Armuji.
Harus ada sinergitas antar dinas serta Pemkot, seperti ada kebijakan-kebijakan yang memberi dampak langsung bagi pelaku UMKM ini.
Jadi pak Eri harus segera buat kebijakan jangka pendek untuk menjaga rantai produksi UMKM agar terus berjalan, jangan terputus. Misal seperti bantuan tambahan modal bagi UMKM yang belum mendapat BLT UMKM Rp 2.4jt dari pemerintah pusat.
Mengingat pelaku UMKM menjadi produsen sekaligus konsumen dalam rantai ekonomi itu sendiri.
Selain itu, terus lakukan program pelatihan secara langsung bagi UMKM mulai dari produksi, peningkatan produksi serta etika bisnis. Terutama pelatihan terkait pemasaran produksi secara online untuk UMKM pemula dan yang masih konvensional di Surabaya.
Kemudian dari sisi konsumen, Pemkot harus mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat untuk tidak takut belanja keluar rumah. mg-arb/cr2/rmc