Panen Melimpah, Petani Sumringah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 09 Sep 2021 18:49 WIB

Panen Melimpah, Petani Sumringah

i

Panen Bersama Program Makmur yang digelar oleh Pemkab Banyuwangi bersama dengan Pupuk Indonesia melalui anak perusahaannya PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT).

SURABAYAPAGI.COM, Banyuwangi - Para petani di Banyuwangi dapat tersenyum setelah panen padinya melimpah melalui program Makmur. Melimpahnya panen padi tersebut membuat mereka puas dengan program yang digulirkan pemerintah pusat untuk para petani masa kini.

Hal ini terungkap dalam acara Panen Bersama Program Makmur yang digelar oleh Pemkab Banyuwangi bersama dengan Pupuk Indonesia melalui anak perusahaannya PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT).

Baca Juga: Polisi Razia Pedagang Petasan di Banyuwangi

Ponidi, salah satu petani Desa Karangsari mengatakan sebelum bergabung dalam program Makmur, tingkat produktivitas produk pertanian yang digarapnya hanya sebesar 5 ton per hektare. Setelah bergabung, dirinya berhasil mencatatkan panen komoditas padi sekitar 9 ton per hektare.

Selain itu, dia menceritakan bahwa program Makmur memberikan banyak manfaat mulai dari yang berbentuk pengawalan dan pendampingan intensif kepada petani.

"Dengan adanya program makmur, menjadi kebanggaan kami dari petani Kelompok Tani SriTanjung, khususnya pada Desa Karang Sari. Intinya untuk program Makmur, kami dari petani sangat terbantu," kata Ponidi, Kamis (9/9/2021).

Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah mengaku puas dengan program Makmur yang gulirkan pemerintah pusat. Sebab hal ini bisa melipatgandakan panen padi dan meningkatkan perekonomian petani.

Baca Juga: Pelabuhan di Banyuwangi Ramai Dipadati Pemudik

"Hasilnya sangat luar biasa. Kami patut bangga dengan program ini," tambahnya.

Adapun luas tanam yang masuk dalam program Makmur di Kabupaten Banyuwangi ini tercatat seluas 175 hektare yang tersebar ke beberapa desa dan kecamatan. Dengan rincian Desa Macan Putih, Kecamatan Kabat seluas 10 hektare. Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi seluas 20 hektare. Kecamatan Blimbingsari seluas 20 hektare. Kecamatan Muncar seluas 25 hektare, dan Desa Karangsari, Kecamatan Sempu seluas 100 hektare.

SEVP Operasi Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero) Gatoet Gembiro Noegroho mengatakan produktivitas petani padi di Banyuwangi mengalami peningkatan usai bergabung dalam program Makmur Pupuk Indonesia. Berdasarkan data yang dihimpun, produktivitas pada program Makmur meningkat 34 persen sampai 42 persen secara nasional, khususnya pada petani padi dan jagung.

Baca Juga: Kampung Nelayan Modern akan Dibangun di Banyuwangi

"Program Makmur terbukti mampu meningkatkan produktivitas. Peningkatan produktivitas petani padi ini terjadi pada masa tanam pertama. Angka panen sebelum bergabung dalam program Makmur tercatat sebesar 5 ton per hektare menjadi 9 ton per hektare. Dampaknya petani mendapatkan uang Rp 24 juta per hektar, dibanding sebelumnya hanya Rp 10 juta," tambahnya.

Program Makmur, dikatakan Gatoet, terdiri dari berbagai aspek yang membantu petani dan budidaya pertanian. Mulai dari pengelolaan budidaya tanaman berkelanjutan, informasi dan pendampingan budidaya pertanian, digital farming dan mekanisme pertanian. Tidak hanya itu, disiapkan juga akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian serta adanya offtaker atau jaminan pasar bagi petani.

"Program ini adalah kolaborasi dari multi stakeholder, mulai dari perbankan, produsen pupuk, penyedia agro input, sampai pemerintah daerah, petugas PPL, hingga asuransi dan tentunya juga offtaker, atau pihak yang membeli hasil panen petani, baik BUMN maupun swasta," kata Gatoet. 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU