Pangdam Turunkan 1 SSK ke Bangkalan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 06 Jun 2021 21:04 WIB

Pangdam Turunkan 1 SSK ke Bangkalan

i

Beberapa petugas medis sedang melakukan tes swab antigen di lokasi seusai Jembatan Suramadu di Jalan Kedung Cowek Minggu (6/6/2021). SP/Anggadia

Bantu Kendalikan Lonjakan kasus Covid -19, yang Tewaskan dua Tenaga Kesehatan dan Puluhan Pasien Terpapar

 

Baca Juga: Dewan Minta Pemkot Surabaya Serius Tangani Pengelolaan Sampah TPA Benowo 

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Herlin Ferliana, Kecewa Masih ada Masyarakat Bangkalan Abaikan Masker dan Guyonan Madura aman dari Covid-19

 

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya- Pangdam V Brawijaya sebagai Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) penanganan Covid-19 di Jatim melakukan pengerahkan pasukan/personel Satpur/Banpur Kodam V Brawijaya dengan kekuatan 1SSK 1 SSK di Bangkalan (50-100 personil). Campur tangannya Kodam turut mendampingi Pemerintah Kabupaten Bangkalan untuk mengendalikan lonjakan kasus Covid-19.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, per Sabtu (5/6/2021), kasus kumulatif Covid-19 di Bangkalan sudah mencapai 1.754 kasus. 1.520 pasien Minggu kemarin sudah dinyatakan sembuh, 178 meninggal dunia dan sebanyak 56 pasien dalam perawatan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Sudiyo melaporkan peningkatan angka kasus Covid-19 cukup signifikan. Ditambah lagi, terdapat 34 kasus kematian dalam 14 hari sejak pasca lebaran.
“Dalam minggu ini terdapat 169 kasus ditambah lagi 28 kasus di hari ini, peningkatan cukup tinggi terutama di Kecamatan Arosbaya,” tuturnya.
Ia juga mengaku, tingginya angka kematian disebabkan kondisi pasien ketika berobat ke RS sudah dalam keadaan berat. Sehingga penanganan yang harusnya bisa dilakukan sejak awal.

 

Abai Gunakan Masker

Kini semua komponen di Kabupaten Bangkalan didukung TNI-Polri telah memperketat pengawasan penegakan protokol kesehatan di seluruh Madura.

Dinkes Jatim menduga selama ini, masyarakat Bangkalan banyak yang abai gunakan masker. Saat ini, Bangkalan masuk peta risiko merupakan daerah berstatus kuning atau zona risiko rendah.

Dan atas Lonjakan Kasus Covid, RSUD Dr Soetomo, Surabaya Bantu Bangkalan Tangani Pasien Covid. Apalagi kini ada seorang dokter dan bidang dilaporkan meninggal dunia.

Pantauan tim wartawan Surabaya Pagi di lapangan, atas meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, membuat banyak pihak melakukan rapat koordinasi untuk melakukan pencegahan dini terhadap penyebaran virus tersebut.
Salah satunya yakni dengan melakukan rapid antigen pada seluruh pengendara yang hendak ke Surabaya di pintu gerbang jembatan Suramadu.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Herlin Ferliana dalam rakor yang dilakukan di pendopo Bangkalan, Minggu (6/6/2021). Ia mengatakan, untuk mencegah penularan ke daerah lain, saat ini telah disepakati pengetatan keluar masuk pulau Madura.

Tambah Tenaga TNI-Polri

Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto menyebut pihaknya terjun langsung ke lapangan untuk memantau dan berkoordinasi dengan berbagai elemen terkait agar lonjakan kasus COVID-19 di Bangkalan tak meluas.

Suharyanto mengatakan, Kodam V Brawijaya juga mendampingi aparat Pemkab Bangkalan dalam penerapan PPKM mikro yang ketat serta menegakkan protokol kesehatan, termasuk pengadaan tracing, testing, dan treatment.

"Kodam V Brawijaya terus bersatu padu dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengendalikan atau menekan lonjakan COVID-19 ini. Pendampingan yang kami berikan seperti pendirian posko, tenda isolasi, dan sebagainya, kami siapkan," ujar Suharyanto, Minggu (6/6).

Selain itu, juga akan diberikan dukungan menambah tenaga kesehatan dari personel TNI/Polri. Bantuan prajurit ini membawa masker, rapid antigen, obat-obatan, APD, juga disalurkan kepada Pemerintah Kabupaten Bangkalan.

Satgas disebutkan juga akan mempertimbangkan untuk melakukan lockdown lokal kecamatan di kabupaten Bangkalan. Lockdown lokal akan dilakukan bila situasi Covid-19 terus meningkat.

"Mendirikan pos kesehatan atau rumah sakit lapangan juga dilakukan guna mengecek orang yang keluar masuk kabupaten Bangkalan dan merawat mereka yang positif Covid-19 untuk mencegah penularan Covid-19," ungkapnya.

“Saat ini sedang berlangsung pemeriksaan dengan swab antigen untuk warga yang keluar masuk kabupaten Bangkalan oleh Pemkot Surabaya dibantu personel dari Yon Arhanud 8 Kodam V Brawijaya," simpulnya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Kebut Pengerjaan Estetika Kota Lama 

Pasca dua tenaga kesehatan (Nakes) meninggal dunia akibat terpapar Covid-19, sampai Minggu kemarin, ada sekitar 54 pasien (pasien Covid-19). Sebagian ada yang dikarantina di rumah sakit, ada pula yang dikarantina di rumah masing-masing.

 

Orang Bepergian Dites

Sementara, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, berharap, semoga Provinsi Jawa Timur, khususnya Provinsi Jawa Timur tidak berubah menjadi zona merah. Menurutnya, diperlukan kerja sama dan sinergitas terhadap seluruh pihak terkait.

"Mulai (Minggu) pagi sudah muncul 50 orang. Semoga tidak nambah lagi. Bahkan tadi ada yang di Rumah Sakit Husada Utama yang diantar saudaranya empat orang. Ternyata yang satu orang, empat yang mengantarkan positif semua," tuturnya.

"Kami sudah mengontak rumah sakit di Surabaya. Karena tidak bisa menahan ke rumah sakit mana. Kami sampaikan kalau ada yang disana bersama keluarga yang mengantarkan untuk dites sekalian," tegasnya.

Eri juga menyampaikan kepada Kapolres, hendaknya orang yang bepergian dari Surabaya ke Madura hendaknya ikut dites sekalian, sehingga wilayah di Jatim lainnya tidak terbebani. "Perlu satu kesatuan yang sinergi untuk melaksanakan swab ini. Saling menunjang dan saling menguatkan," tuturnya.

"Kami satu garis, jangan sampai usaha yang dilakukan bersama sama, sesuai dengan arahan Gubernur Jatim kembali merah. Seharusnya kepala daerah saling menunjang. Apa yang sudah dijelaskan oleh Kapolda dan Gubernur. Kami menjaga betul," ucap Eri.

"Apalagi zona merahnya bukan hanya dari dalam, tapi dari luar. Sama dengan Madura, sehingga harus menjaga," tuntasnya.

 

Tes Swab Antigen Massal Distop

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat

Sedangkan, hingga Tes antigen massal di kaki Jembatan Suramadu arah Surabaya, sejak Minggu (6/6/2021) sore untuk sementara dihentikan demi menghindari terjadinya penumpukan kendaraan di bentang tengah jembatan. Ini seiring peringatan dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII Wilayah Jatim bahwa penumpukan kendaraan di bentang tengah jembatan yang hanya disangga kabel itu sangat berbahaya.

Herlambang Zulfikar Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Jembatan Suramadu dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII Wilayah Jatim menyampaikan hasil koordinasi termutakhir. Dia bilang, Kepala BBPJN VIII sudah secara langsung meminta Petugas Pembuat Komitmen (PPK) yang membidangi Jembatan Suramadu berkoordinasi dengan Polres Bangkalan berkaitan antisipasi penumpukan.

“Tadi Pak Kepala Balai sudah meminta kami untuk berkoordinasi dengan Polres Bangkalan agar kendaraan yang hendak ke Surabaya lewat Suramadu disetop dulu. Sementara itu kami akan berkoordinasi agar kendaraan yang masih terjebak di bentang tengah jembatan diputar balik kembali ke Madura agar tidak membebani jembatan. Karena tadi, seperti yang saya sampaikan, itu akan sangat berbahaya,” ujarnya, Minggu sore.

Proses koordinasi sudah berjalan baik. Pihak petugas gabungan Forkopimda Surabaya menyadari bahaya penumpukan kendaraan di bentang tengah jalan ini, sehingga mereka memutuskan untuk sementara waktu menghentikan proses penyekatan dan tes antigen massal di kaki Jembatan Suramadu arah Surabaya.

 

Penumpukan Kendaraan

AKBP Ganis Setyaningrum Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak membenarkan, untuk sementara waktu, petugas gabungan memang menghentikan sementara proses tes usap antigan untuk pengendara yang datang dari Madura dan hendak masuk ke Surabaya lewat Suramadu. Ini karena ada pertimbangan bahwa akibat penerapan penyekatan dan tes massal di kaki Suramadu itu badan jembatan penuh kendaraan yang antre.

“Ada pertimbangan dari Pak Wali Kota, jembatan itu sudah banyak penumpukan kendaraan. Antisipasi kekhawatiran terjadinya penumpukan di bentang tengah jembatan. Makanya sekarang dari sisi bangkalan kami lakukan penutupan dulu. Setelah klir kendaraan di jembatan, nanti orang yang kami loloskan akan kami lakukan pemeriksaan lanjutan,” ujarnya.

Dia memastikan, pengendara yang diloloskan sementara waktu karena pertimbangan penumpukan kendaraan ini sudah didata oleh petugas. Setelah penumpukan kendaraan di jembatan Suramadu klir, mereka yang sudah didata akan tetap diminta untuk menjalani tes antigen dan pemeriksaan lanjutan dengan tes usap PCR.

Sementara itu, Ganis juga menegaskan bahwa Polres Pelabuhan Tanjung Perak sudah bekerja sama dengan Polres Bangkalan untuk memindahkan proses penyekatan dan tes usap pengendara yang hendak masuk Surabaya di titik seberang. Yakni di titik sebelum gerbang masuk Jembatan Suramadu menuju Surabaya.

“Kami kerja sama dengan Polres Bangkalan. Lokasinya penyekatan dan tes ini akan dilakukan di sisi seberang sebelum pengendara masuk jembatan. Jadi nanti 10 kendaraan lewat kami swab, 10 lagi kami swab. Harapannya, tidak terjadi penumpukan di bentang tengah jembatan Suramadu,” katanya. n alq/ang/byb/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU