Pasca Operasi, Pasien di Sampang Meninggal

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 29 Jan 2021 19:48 WIB

Pasca Operasi, Pasien di Sampang Meninggal

i

Ruang tamu rumah sakit Nindhita Sampang. SP/Gan

 

SURABAYAPAGI.COM, Sampang - Wesilah (41),  warga Kampung Bladanah, kelurahan Karang Dalem, Kota Sampang, Madura, Jawa timur meninggal dunia, pasca dilakukan tindakan operasi sesar di Rumah Sakit (RS)  swasta di Sampang, Kamis (28/1/2021).

Baca Juga: Diduga Nothing Jiwa Kepemimpinan Pj Bupati Sampang

Moh. Suri suami korban menceritakan bahwa, berawal kandungan istrinya mengalami gangguan dengan kondisi bayi melintang, sehingga pihak keluarga sepakat untuk memeriksakan kondisi kandungan ke RS Nindhita Sampang. 

Dirinya tidak yakin dengan kondisi bayinya melintang, akhirnya pihak keluarga mencari bidan praktek lainnya. 

"Setelah  dianalisa oleh bidan yang lain, kondisi bayi memang mengalami gangguan, yaitu kondisi bayi melintang," terangnya kepada Surabayapagi.

Keesokan harinya, istrinya mengalami pendarahan, saat itu juga istri saya bawa ke RS Nindhita pada (14/1/2021) lalu. 

"Kata dokter, pasien di rawat inap, besok kalau darahnya berhenti boleh pulang," terangnya. 

Namun, keesokan harinya,  saya dapat kabar kalau istri saya mau dilakukan tindakan operasi sesar. 

"Setelah dilakukan tindakan operasi di RS Nindhita pada (15/1/2021), istri saya langsung tidak sadarkan diri," terangnya. 

Baca Juga: Dampak Kinerja H Slamet Junaidi, Alumni Al-Azhar Mesir Mendukung Dua Periode

Setelah itu kata Suri, dengan kondisi istri saya sudah tidak sadarkan diri, dokter bilang,  pasien ini di pindah ke RSUD dr Mohammad ZYN Sampang. Karena disini alatnya lagi rusak.

"Kata dokternya, meskipun dipindah ke RSUD Sampang, tetap saya yang menangani," terangnya. 

Di RSUD Sampang selama seminggu kata Suri, istri saya tidak ada perubahan, akhirnya dokternya bilang, pasien dibawa pulang boleh, di rawat di RSUD inipun boleh. 

"Saya minta dirujuk ke rumah sakit di Surabaya, dokter bilang RS di Surabaya penuh, akhirnya istri saya bawa pulang ke rumah, dan istri saya meninggal di rumah pada (25/1/2021)," ucapnya. 

Baca Juga: Sepak Terjang Kinerja Plt Staf Ahli Dihadang GMPK

"Saya di klinik Nindhita habis Rp 14.8 juta, tapi pelayanannya tidak memuaskan," tandasnya. 

Terpisah, dr Turah, owner RS Nindhita saat dikonfirmasi lewat selulernya bar alibi bahwa proses operasi sesar sudah sesuai dengan prosedur. 

"Operasinya sesuai prosedur, tidak ada hubungannya dengan operasi, itu karena komplikasi tensinya yang tinggi," terangnya. 

"Dan pasien itu tidak meninggal di RS Nindhita," tandasnya. gan

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU