Pasien Covid Mbludak, IDI Jerit-jerit

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 16 Jul 2021 21:39 WIB

Pasien Covid Mbludak, IDI Jerit-jerit

i

Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi mengingatkan membludaknya pasien Covid-19 akhir-akhir ini.

Peristiwa mbludaknya pasien covid-19 ini membuat fungsi fasilitas kesehatan saat ini sudah mencapai di fase kolaps.

Baca Juga: Kendari Jadi Tuan Rumah Rakernas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI)

Demikian jeritan Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi dalam konferensi pers dalam kanal YouTube PERSI, Jumat, (16/7/2021).

Disebutkan, hal itu terjadi diantaranya akibat jumlah tenaga kesehatan yang mulai terbatas hingga pasokan obat dan stok alat kesehatan lainnya yang juga perlu terus ditambah karena permintaan yang membludak.

Namun untuk fasilitas kesehatan seperti tempat tidur masih bisa ditambah contohnya pemasangan tenda-tenda untuk merawat pasien COVID-19.

"Kondisi saat ini memang kondisi yang benar-benar cukup mengkhawatirkan, saya selalu sampaikan, bahwa kita dalam kondisi yang dihadapkan dengan functional collapse, bukan structural collapse," ujarnya.

Baca Juga: Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Raih 4 Rekor MURI dalam HUT ke-73

"Karena IGD-nya masih ada, bisa dibuat tenda, bisa ditambah tempat tidur, tapi secara functional collapse, functional dalam konteks SDM, functional dalam konteks alat kesehatan, functional dalam kaitan oksigen obat dan sebagainya," sambungnya.

Sehubungan hal itu ia kembali mendorong pemerintah agar memikirkan regulasi terkait kondisi COVID-19 yang mengkhawatirkan, demi menekan jumlah pasien COVID-19 tak terus meningkat.

Soalnya para tenaga kesehatan pun seperti sudah tak ada relaksasi.

Baca Juga: Terkait Penyerangan Fasilitas Kesehatan di Gaza, Ini Sikap PB IDI

"Jadi yang kita intervensi adalah melalui suatu kebijakan agar sisi functional tidak kolaps mulai dari sumber pemberdayaan kemudian memberikan akses kepada masyarakat supaya flownya (kasus) tidak terlalu banyak," beber dia.

"Karena perlu ada upaya juga bagaimana teman-teman nakes di faskes ini ada fase yang mereka bisa relaksasi, kalau sekarang mereka digempur terus. Dengan kondisi yang saat ini harus ada upaya-upaya dari sisi regulasi harus, ada percepatan regulasi," tutur Adib.

Ia meminta regulasi yang dibuat harus cepat dan menyesuaikan dengan kondisi perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia sekarang. n. erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU