Pasien Covid-19 di RSLI Didominasi Pekerja Migran Indonesia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 15 Agu 2021 18:10 WIB

Pasien Covid-19 di RSLI Didominasi Pekerja Migran Indonesia

i

Pasien covid-19 di RSLI yang dinyatakan sembuh oleh DPJP. SP/Semmy Mantolas

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Selama seminggu terakhir terjadi angka penurunan pasien covid-19 di Rumah Sakit Lapangan Indrapura khususnya pasien lokal Surabaya.

Ketua relawan pendamping Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 Rumah Sakit Lapangan Indrapura (PPKPC-RSLI) Radian Jadid menyampaikan, penurunan tersebut mencapai hingga angka 40 persen.

Baca Juga: Dispendik Gandeng Dispendukcapil Filter Penduduk Dadakan

Sebelumnya kata Jadid, pasien lokal baik Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya selalu berada di angka lebih dari 100 pasien. Namun hingga hari ini, jumlah pasien lokal hanya sekitar 76 orang dari total 198 orang.

"Pasien lokal atau umum turun banyak," kata Radian Jadid kepada Surabaya Pagi, Minggu (15/08/2021).

Musabab penurunan tersebut kata Jadi, diduga karena adanya penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) selama sebulan terakhir. Hingga kini, pasien yang mendominasi di RSLI berasal dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan jumlah 176 orang.

"PMI naik 70 persen, untuk lokal turun, bisa jadi hasil PPKM atau serangan virus sudah mencapai puncaknya," jelasnya.

Menariknya dari 176 orang yang dirawat, mayoritas adalah pasien laki-laki dengan jumlah 119 orang. Sementara untuk perempuan hanya sekitar 79 orang. Secara akumulasi, jumlah pasien yang telah dirawat di RSLI hingga kini mencapai 9851 orang.

Baca Juga: Manfaatkan Aset, Pemkot Surabaya Bangun 8 Lokasi Wisata Rakyat 

"Pasien inden ada 24 orang […] laki-laki sebanyak 14 orang dan perempuan 10 orang," akunya.

Lebih lanjut Jadid sampaikan, hari ini kurang lebih sebanyak 28 orang yang dinyatakan sembuh oleh dokter penanggung jawab pasien (DPJP) dan diperbolehkan pulang ke rumah. 

Kendati telah dinyatakan sembuh, ia sampaikan, para penyintas tersebut tetap menjalani isolasi mandiri 3-5 hari guna memastikan kondisinya benar-benar baik serta tidak ada gejala susulan yang muncul serta kondisi tubuh mengalami pemulihan. 

Baca Juga: Dampingi Siswa Inklusi, Guru di Surabaya Diberi Pembekalan

Selama menjalani isolasi mandiri tambahan tersebut, para penyintas ini akan dimonitoring oleh PKM dan Dinkes setempat serta mendapatkan dampingan dari Relawan Pendamping PPKPC-RSLI untuk membantu mengatasi permasalahan non-medis pasca pemulangan.

"Jadi mereka benar-benar kita pantau dan kita pastikan bahwa kondisi mereka aman dan diterima oleh masyarakat. Karena selama ini, banyak penyintas yang mendapatkan diskriminasi oleh masyarakat," pungkasnya. sem

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU