Pasien OTG di Desa di Jombang Dirawat Secara Swadaya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 29 Jul 2021 17:35 WIB

Pasien OTG di Desa di Jombang Dirawat Secara Swadaya

i

Tenaga kesehatan setempat memeriksa kondisi warga.

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Pemerintah Desa Banjarsari, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang, memilih merawat sendiri warganya yang terinfeksi COVID-19. Kepala Desa Banjarsari Basaroddin mengatakan, kebijakan tersebut diterapkan sejak 21 Juli 2021.

Para pasien tanpa gejala (OTG) hingga pasien dengan gejala sedang dirawat di rumah masing-masing dan di rumah sehat yang menempati Poskesdes. Sementara, hanya pasien Corona dengan gejala berat saja yang dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga: Pecah Ban, Bus Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto

"Kami mempunyai sudut pandang berbeda. Menurut kami, orang sakit bukan murni karena persoalan medis, tapi juga karena tekanan psikologis, tekanan ekonomi dan sosial masyarakat. Kami tidak melarang warga ke rumah sakit. Karena yang menangani Pemdes, kami lakukan langkah-langkah sepanjang masih bisa kami tangani, kami isomankan saja di rumah dan di rumah sehat," kata Basaroddin kepada wartawan, Kamis (29/7/2021).

Ia menjelaskan, saat ini terdapat 17 warga Desa Banjarsari yang dirawat Satgas Umar Bin Khottob. Belasan pasien COVID-19 dengan gejala ringan dan sedang tersebut menjalani isolasi mandiri (Isoman) di rumahnya masing-masing.

"Kami sediakan rumah sehat di Poskesdes, tapi Poskesden alternatif terakhir. Kalau bisa dirawat di rumah kami upayakan dirawat di rumah dengan pertimbangan pasien agar mendapatkan ketenangan," terang Basaroddin.

Baca Juga: Satgas Pangan Jombang Cek Kestabilan Pasokan dan Harga Bapok

Selama menjalani isoman, warga Desa Banjarsari yang terinfeksi COVID-19 selalu diperiksa dan dipantau Satgas Umar Bin Khottob. Menurut Basaroddin, satgas ini beranggotakan warganya yang bekerja sebagai tenaga medis di sejumlah rumah sakit.

"Kami sediakan obat-obatan, oksigen, sembako untuk kebutuhan sehari-hari. Ada yang kami beri makanan siap santap kalau tak ada yang masak. Tetangga sekitar kami gerakkan memberi semangat ke pasien agar mentalnya kuat," jelasnya.

Sementara untuk kebutuhan tracing, kata Basaroddin, pihaknya bekerjasama dengan puskesmas terdekat. "Kalau perlu rapid kami bawa ke puskesmas. Kalau positif covid-19 kami rawat sendiri sepanjang itu masih dalam skala sedang," cetusnya.

Baca Juga: Jelang Lebaran Ketupat, Perajin di Jombang Kebanjiran Pesanan

Ia menegaskan, penerapan kebijakan ini tidak untuk menandingi upaya yang dilakukan Satgas COVID-19 Kabupaten Jombang. "Kami bukannya tidak menghargai pemerintah, kami menunjang upaya pemerintah untuk sama-sama mengatasi. Karena pemerintah dengan segala hormat saya sangat kewalahan," tandasnya. 

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU